Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fenomena Agama dalam Sejarah Umat Manusia

Fenomena Agama dalam Sejarah Umat Manusia

Pembahasan tentang agama selalu berkaitan dengan pokok tentang Allah atau yang dianggap Allah. Setiap manusia pada dasarnya mempunyai kesadaran religius, yakni kesadaran bahwa ada suatu kodrat Ilahi di atas realitas dunia ini dan dalam berbagai agama diberi nama yang bermacammacam. 

Memang menarik untuk dicatat bahwa gejala yang kita sebut agama sudah ada sejak dahulu kala hingga sekarang pun gejala itu masih tetap ada. 

Memang agama mengalami pasang surut bahkan kadang agama tertentu mengalami kemerosotan dalam konteks tertentu (dalam masyarakat sekuler misalnya), namun secara umum agama tetap hadir dalam kehidupan manusia. 

Bahkan ada ahli yang meramalkan “kebangkitan agama-agama.” Silakan Anda mengajukan beberapa pertanyaan kritis yang berkenaan dengan kebangkitan agama-agama dan setiap manusia pada dasarnya mempunyai kesadaran religius. 

Pertanyaan yang perlu kita renungkan dan diskusikan adalah: mengapa gejala agama selalu hadir sebagai suatu fenomena dalam kehidupan masyarakat? Jawaban terhadap pertanyaan itu tentu saja tak mudah, lagi pula bermacam-macam. 

Ada yang berpendapat bahwa kenyataan tersebut disebabkan oleh karena manusia menyadari keterbatasannya, dan dalam keterbatasan itu maka ia berpaling kepada “sesuatu yang dianggap tak terbatas.” 

Oleh karena itu, agama tidak lebih dari suatu pelarian. Atau bahkan dianggap merupakan ciptaan manusia. 

Itulah sebabnya ketika ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dan dapat berfungsi untuk mengatasi berbagai keterbatasan manusia, fenomena agama mengalami kemerosotan, setidaknya di negara-negara Barat yang dibangun atas dasar perkembangan ilmu dan teknologi modern. 

Meskipun ada kemerosotan, gejala agama tak pernah hilang sama sekali, bahkan ada tanda-tanda kebangkitan kembali dari fenomena agama. Mengapa? Sebab pertanyaan- pertanyaan manusia yang terdalam tidak bisa seluruhnya dijawab oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Silakan Anda bertanya secara kritis tentang kemerosotan agama di negara- negara Barat! Pendapat lain beranggapan, bahwa agama tak pernah akan bisa lenyap, karena ia berfungsi untuk menjawab pertanyaan mendasar manusia yang tak bisa dijawab oleh ilmu dan teknologi. 

Pertanyaan mendasar tersebut antara lain arti dan tujuan kehidupan (untuk apa kita hidup), serta bagaimana sesudah kematian ini? Pertanyaan mendasar seperti itu tak dapat dijawab kecuali melalui iman yang ditawarkan oleh keyakinan agamawi. 

Dalam kekristenan, kita percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga ada kesadaran religius dalam dirinya yakni suatu kesadaran akan adanya kodrat Ilahi di atas manusia, dengan nama yang bermacam-macam sesuai dengan kepercayaan masing-masing. 

Kesadaran itulah yang kemudian mendorong manusia untuk mewujudkan relasinya dengan kodrat Ilahi yang pada gilirannya memunculkan fenomena agama. Itulah sebabnya fenomena agama tak mungkin bisa dihapus sama sekali, walaupun bisa ditekan ke tingkat yang serendah-rendahnya oleh berbagai faktor dalam kehidupan manusia dan masyarakat. 

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila, gejala agama merupakan suatu gejala yang amat penting. Karena sila pertama dari Pancasila, semua warga negara diasumsikan mempunyai kepercayaan kepada Tuhan meskipun dengan konsep yang berbeda-beda. 

Di Indonesia, agama telah meresapi berbagai aspek kehidupan: sosial, politik, pendidikan, dan lain-lain. Karena itu, masyarakat Indonesia tidak dapat dipahami dengan baik tanpa memahami peranan agama di dalam masyarakatnya. Silakan Anda mengajukan pertanyaan kritis tentang peranan agama di dalam masyarakat!

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Fenomena Agama dalam Sejarah Umat Manusia"

close