Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi Agama dalam Kehidupan Manusia

Fungsi Agama dalam Kehidupan Manusia

Sudah ada sejarah yang panjang dalam menilai dan usaha menjelaskan fungsi agama. Karl Marx dan Engels misalnya berpendapat bahwa fungsi agama adalah untuk menutupi realitas yang mendasari sistem ekonomi dan mengurangi rasa sakit penderitaan dari massa pekerja. 

Durkheim berpendapat bahwa fungsi agama adalah untuk memungkinkan terjadinya ritual-ritual yang mengikat atau menyatukan masyarakat bersama-sama. Freud, pada pihak lain, mengatakan bahwa fungsi agama tak lebih dari mengatasi rasa takut serta mencukupi kebutuhan-kebutuhan emosional. 

Silakan Anda mengumpulkan informasi yang lain dari teolog-teolog mengenai fungsi agama. Banyak ahli berpendapat bahwa fungsi agama adalah untuk memajukan serta mempertahankan perilaku-perilaku moral. 

Para pendukung teori evolusi modern melihat agama terutama sebagai adaptasi yang berfungsi untuk meningkatkan kohesi kelompok, dan inilah juga yang dikemukakan oleh Durkheim. Philip Goldberg yang merangkum berbagai fungsi agama memberi daftar fungsi agama sebagai berikut: 

  1. Transmisi atau pewarisan: yakni untuk meneruskan ke setiap generasi suatu “sense of identity” melalui kebiasaan-kebiasaan, cerita, dan kelanjutan historis yang dimiliki bersama. 
  2. Translasi atau penerjemahan: yakni untuk menolong individu-individu menafsirkan peristiwa-peristiwa kehidupan, mendapatkan suatu rasa bermakna dan bertujuan, dan memahami hubungan-hubungannya dengan keseluruhan yang lebih besar (baik dalam arti sosial maupun kosmis). 
  3. Transaksi: yakni untuk menciptakan dan mempertahankan suatu komunitas yang sehat, dan memberi penuntun terhadap perilaku-perilaku moral dan hubungan-hubungan etis. 
  4. Transformasi: yakni sebagai pengembangan kedewasaan dan pertumbuhan yang terus- menerus, menolong umat beragama untuk merasa lebih penuh dan komplet. 
  5. Transendensi: yakni untuk memuaskan kerinduan untuk memperluas batasan-batasan diri yang dipersepsikan, menjadi lebih sadar terhadap aspek kehidupan yang lebih sakral, dan mengalami persekutuan/ penyatuan dengan dasar keberadaan yang mutlak. 

Daftar di atas kurang lebih mencoba merangkum berbagai definisi fungsional dari agama dan daftar itu masih bisa lebih panjang lagi. Silakan Anda mengumpulkan informasi yang lain lagi mengenai fungsi agama dari sosiolog! 

Tentu saja tidak setiap orang memaknai agama yang dianutnya dengan keseluruhan fungsi seperti di atas, atau memberi tekanan yang sama terhadap semua fungsi di atas, karena memang pengalaman agamawi setiap orang itu unik dan individual.

Itulah sebabnya ada ahli lain yang membuat daftar fungsi agama secara lebih panjang lagi. Dalam suatu tulisan, ada ahli yang memberikan daftar mengenai 10 fungsi agama yang penting, baik dari segi individual maupun sosial. 

Delapan dari 10 fungsi agama tersebut akan dikemukakan di bawah ini. Dua fungsi agama yang lain, Anda cari sendiri dari berbagai buku. 

1. Agama memberikan kedamaian mental (mental peace)

Menurut pendapat ini, kehidupan manusia sangat tak menentu. Manusia bergumul untuk tetap hidup di tengah-tengah ketidakpastian, ketidakamanan, dan bahaya- bahaya. Kadang-kadang ia merasa tak berdaya maka agama lah yang memberikan penghiburan dan dorongan dalam masa-masa krisis tersebut. Agama memberi tempat perlindungan yang benar bagi manusia maka manusia memeroleh kedamaian mental dan dukungan emosional. Agama memberi dorongan kepada manusia untuk menghadapi kehidupan dan masalah-masalahnya. 

2. Agama menanamkan kebajikan-kebajikan sosial

Agama mempromosikan kebajikan-kebajikan sosial yang utama, misalnya, kebenaran, kejujuran, sikap nirkekerasan, pelayanan, cintakasih, disiplin, dsb. Seorang pengikut agama tertentu menginternalisasi kebajikan-kebajikan ini dan menjadi warga masyarakat yang berdisiplin. 

3. Agama meningkatkan solidaritas sosial

Agama membangkitkan semangat persaudaraan/persaudarian. Durkheim berpendapat bahwa agama memperkuat solidaritas sosial. Ahli lain menunjukkan bahwa agama mempunyai kekuatan mengintegrasikan dalam masyarakat manusia. 

Hal ini benar karena orang beragama mempunyai kepercayaan yang sama, sentimen yang sama, ibadah yang sama, berpartisipasi dalam ritual bersama dan seterusnya merupakan faktor-faktor perekat yang penting yang memperkuat kesatuan dan solidaritas. 

4. Agama adalah agen sosialisasi dan kontrol sosial

Dikatakan oleh Parson bahwa agama adalah salah satu agen paling penting untuk sosialisasi dan kontrol sosial. Agama mempunyai peranan penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan mengarahkan kehidupan sosial.

Agama juga menolong menjaga norma-norma sosial dan kontrol sosial. Ia mensosialisasikan individu dan melakukan kontrol baik terhadap individu maupun kelompok dengan berbagai cara. Organisasi seperti gereja, masjid, dan sejenisnya juga mengontrol perilaku dari individu pada tingkat yang berbeda-beda. 

5. Agama meningkatkan kesejahteraan

Agama mengajarkan kepada umatnya agar melayani masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Ia mengajarkan bahwa pelayanan kepada sesama manusia adalah juga pelayanan kepada Tuhan. 

Karena itulah manusia menggunakan uangnya untuk memberi makan kepada yang miskin dan yang membutuhkan. Agama-agama tertentu seperti Hindu, Islam dan Kristen, dan lain-lainnya, memberi tekanan kepada tujuan memberi kepada yang miskin dan peminta-minta. 

Agama mengembangkan sikap filantropis manusia dan dengan demikian mendorong ide saling menolong dan bekerjasama. Karena dipengaruhi oleh kepercayaan agamawi, berbagai organisasi agamawi melibatkan diri dalam berbagai aktivitas menyejahterakan orang lain. 

Mungkin saja tidak semua orang beragama sependapat dengan hal ini, tetapi hampir pasti bahwa ada ajaran seperti ini ada dalam berbagai agama. 

6. Agama memberikan rekreasi kepada manusia

Apa maksud dari fungsi ini? Agama memainkan peranan yang mempesona atau mengagumkan dalam memberikan rekreasi kepada umat. 

Misalnya, dalam ritus agamawi maupun festival-festival/perayaan agamawi yang diselenggarakan oleh berbagai agama memberikan kelegaan atau kebebasan kepada umatnya dari berbagai tekanan mental. 

Hal ini juga terjadi bilamana ada kuliah atau khotbah-khotbah agamawi atau konser musik agamawi yang diiringi oleh lagu-lagu pujian, memberikan lebih banyak kesenangan kepada umat dan menyediakan rekreasi abadi kepada umat. 

7. Agama berfungsi memperkuat rasa percaya diri

Agama dianggap sebagai cara efektif untuk mengukuhkan atau memperkuat rasa percaya diri. Ada kepercayaan-kepercayaan tertentu seperti “kerja sebagai ibadah”, “tanggungjawab atau tugas adalah bersifat ilahi,” dan lain-lain ajaran yang ada dalam berbagai agama memberi penguatan kepada individuindividu dan sekaligus memperkuat rasa percaya diri. 

8. Agama juga mempunyai pengaruh kepada ekonomi serta sistem politik

Max Weber misalnya mempunyai tesis yang membuktikan hubungan antara etika Protestan dan perkembangan kapitalisme. Begitu pula ada yang kita kenal dengan ekonomi syariah. 

Contoh bahwa agama memengaruhi sistem politik misalnya sangat banyak, baik pada zaman dulu maupun pada zaman modern ini. Ada negara yang didasarkan pada agama (negara agama), bahkan dalam negara-negara modern dan demokratis, pengaruh agama tak terhindarkan dalam dunia politik. 

Demikianlah penggalian beberapa sumber tentang fungsi agama yang sangat kompleks. Rasanya tak cukup menggali dari berbagai sumber, perlu juga membuat refleksi kritis terhadap fungsi agama yang cenderung negatif atau destruktif dari contoh pengalaman konkret. 

Misalnya mengapa kadang agama mempunyai fungsi negatif dan destruktif? Mengapa misalnya timbul konflikkonflik sosial yang bernuansa agama? 

Mengapa dengan dalih agama atau kemurnian ajaran, orang beragama cenderung menggunakan kekerasan dalam menghadapi orang-orang lain yang dianggap mengajarkan ajaran agama yang menyimpang dari apa yang selama ini dianut? 

Mengapa pula, kadang, demi ajaran tertentu yang diyakini benar, orang bisa mengabaikan hidup konkret di dunia ini, dan rela mati demi menantikan apa yang diharapkan dalam keyakinan agamawinya? 

Apakah fungsi-fungsi tersebut karena kesalahan ajaran agama ataukah manusia yang memberi penafsiran yang salah terhadap ajaran tertentu? Silakan Anda mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang berkenaan dengan penyebab agama berfungsi negatif.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Fungsi Agama dalam Kehidupan Manusia"

close