Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langkah Perubahan Menuju Masa Depan Penuh Harapan

Langkah Perubahan Menuju Masa Depan Penuh Harapan

Ada lima langkah utama yang dapat dilakukan dalam rangka menuju masa depan yang penuh pengharapan. 

1. Berani Menghadapi Hidup 

Setelah selesai SD, saya ingin masuk ke SMP mana, apa yang akan saya lakukan di sekolah yang baru dengan teman-teman yang baru, kegiatan ekstrakurikuler apa yang akan saya ambil, bagaimana saya menjalani hidup saya sebagai siswa SMP, dan lain-lain. 

Ada orang yang sudah terbiasa memiliki banyak fasilitas hidup seperti mobil atau kendaraan bermotor lainnya, selalu diantar jemput, semua kebutuhannya terpenuhi, dan memiliki orang tua yang lengkap yang siap menolongnya setiap waktu. 

Namun, tiba-tiba sesuatu terjadi dan keadaan sama sekali berubah, semua fasilitas yang ada tidak dapat dinikmati lagi, bahkan ada yang kehilangan salah satu orang tua dan dua orang tua, lalu bagaimana harus menjalani hidup selanjutnya? 

Jadi, ketika sesuatu yang tidak terduga terjadi yang mengubah rencana hidup kita, itu bisa mengguncang hidup kita. Lalu kita menjadi rentan, tidak yakin pada diri sendiri, dan tidak yakin apa yang harus dilakukan. 

Bahkan banyak orang kehilangan arah hidup, kehilangan tujuan hidup, kehilangan semangat hidup ketika sesuatu yang tidak terduga terjadi dalam hidupnya. Apa lagi remaja SMP, bagaimana mungkin sanggup menghadapi semua itu? 

Atau seseorang telah menjadi juara kelas sekian lama lalu kedudukannya digeser oleh teman, seseorang selalu menjadi juara kompetisi tapi suatu ketika posisinya dikalahkan oleh orang lain. Bagaimana menghadapinya? 

Memang amat tidak mudah untuk menghadapi semua persoalkan yang telah disebuatkan di atas. Namun sebagaimana pepatah mengatakan “the show must go on”, hidup harus terus berjalan, maka semua harus diterima dan dijalani. 

Kita harus berani menghadapi hidup yang “baru” tanpa semua fasilitas ataupun kedudukan, posisi yang ada, yang tersedia bagi kita. Lalu, muncul pertanyaan, bagaimana dengan mereka yang justru mengalami keadaan tak terduga namun yang menyenangkan dan meningkatkan hidup mereka? 

Itupun dibutuhkan keberanian untuk menghadapinya. Sebagaimana judul pelajaran ini “Ketika Hidup Tidak Berjalan Seperti Apa yang Saya Impikan”. Terkadang keberhasilan atau peningkatan hidup diikuti dengan sikap sombong, maka berhati-hatilah supaya jangan jatuh. 

Keberhasilan ataupun peningkatan hidup seharusnya membuat seseorang semakin merendahkan diri, bersikap apa adanya, dan menjadikan keberuntungan itu sebagai motivasi untuk hidup lebih baik lagi. 

Jadi, ketika perubahan yang terjadi itu membawa keberuntungan maupun kemalangan, kita harus berani menghadapinya. Contoh nyata adalah wabah Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia. Banyak orang meninggal, kehilangan pekerjaan, hidup menjadi amat susah. 

Ini merupakan sesuatu yang tidak diduga sebelumnya. Wabah ini telah mengubah hidup banyak orang sekaligus membawa penderitaan bagi umat manusia di hampir seluruh dunia. 

2. Bersikap jujur 

Jujur terhadap diri sendiri amatlah penting. Meskipun hidup tidak berjalan seperti yang seseorang rencanakan, bukan berarti telah gagal. Tidak perlu membuat alasan, menilai diri sendiri, atau menghindar dari kebenaran ini. 

Tidak mengapa jika seseorang menjadi marah dan sakit hati ketika gagal; ini adalah perasaan alami dan merupakan bagian dari jujur pada diri sendiri.  Tapi penerimaan itu perlu.  Terima apa adanya. 

Semakin cepat seseorang menyadari hal ini, maka ia akan mampu berpikir jernih dan mengambil langkah ke arah yang benar dengan pola pikir positif.  Orang beriman harus menjalani hidup dengan ikhlas. 

Ada pepatah Jawa yang mengatakan: “ojo neko-neko” artinya hidup tidak usah mengharapkan sesuatu yang aneh-aneh atau dalam bahasa Ingris dikatakan “be realistic”, menjadi manusia yang realistis dan ikhlas. 

Jujur terhadap diri sendiri, mengukur kemampuan diri sendiri menyebabkan kita ikhlas dan mau menerima keunggulan orang lain, kelebihan orang lain, dan mensyukuri apa yang kita miliki. Menerima kegagalan maupun keberuntungan dengan lapang dada.

3. Bersikap terbuka 

Memiliki hati dan pikiran terbuka, maka seseorang akan benar-benar membiarkan pengalaman baru masuk ke dalam hidupnya. Banyak orang menolak perubahan karena mereka lebih merasa nyaman dengan apa yang sudah ada dan mereka merasa terganggu jika ada hal-hal yang berubah. 

Padahal hidup ini dinamis, selalu bergerak ke depan dan tidak pernah berjalan mundur. Tiap orang yang hidup di dunia ini harus siap menerima perubahan baik yang terjadi tiba-tiba tanpa sengaja maupun yang direncanakan. 

Hidup di abad kini menuntut kita untuk bersikap adaptif dan mampu survive atau bertahan. Hanya orang yang mampu beradaptasi dengan setiap kondisi yang akan bertahan menghadapi hidup tanpa stress dan putus asa. 

4. Bersikaplah lembut dan baik hati terhadap diri sendiri 

Ada banyak orang yang cenderung menghukum diri sendiri atas apa yang terjadi dalam hidupnya, ataupun mereka hidup dengan memikul rasa bersalah selama bertahun-tahun dalam hidup. Sikap seperti ini akan menutup jalan perubahan ke arah masa depan. 

Dalam tiap episode hidup manusia ada hal-hal baik dan yang tidak. Ketika semua sudah berlalu, manusia harus mampu melupakannya dan melangkah ke depan. 

Hal ini memberi kesempatan pada diri sendiri untuk memperbaiki apa yang harus diperbaiki dan mengubah apa yang dapat diubah demi masa depan. Penyesalan yang berlarut-larut tidak baik bagi kesehatan mental juga menghalangi langkah ke depan. 

Oleh karena itu, ketika sesuatu sudah berlalu, maka biarkanlah berlalu dan songsong hari esok penuh harapan. Beri kesempatan pada diri sendiri untuk bangkit, berubah dan maju ke depan. Untuk menciptakan kehidupan yang bertujuan, pertama-tama kita harus mencintai diri kita sendiri, karena hanya dengan begitu tindakan kita dapat datang dari hati. 

Dan ketika tindakan datang dari hati, seseorang dapat melihat dengan jelas setiap persoalan, merasa kuat, dan yakin akan pilihan yang sudah dibuat. Orang yang tidak mencintai dan menghargai diri sendiri akan susah untuk mencintai dan menghargai orang lain. 

Cinta pada diri sendiri tidak dalam pengertian egois atau “egosentris”, melainkan mengenal dirinya, mengenal potensi dan kelemahan diri sendiri dan mampu mengubah kelemahan menjadi kekuatan. 

5. Percaya bahwa perubahan pasti terjadi 

Ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika kita berpikir positif maka alam dan kehidupan pun akan merespons positif. Jika kita percaya bahwa perubahan akan terjadi dan kita sanggup menyongsong perubahan itu, maka hal itu akan terjadi. Tentu saja diikuti oleh kerja keras. 

Unsur percaya ini bukan hanya percaya pada diri sendiri ataupun kekuatan alam, namun lebih dari itu adalah percaya pada kekuasaan Allah yang kita sembah. Bahwa Allah-lah yang berkuasa mengubah masa depan orang beriman, Allah-lah yang sanggup membawa kita kepada masa depan yang penuh pengharapan.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Langkah Perubahan Menuju Masa Depan Penuh Harapan"

close