Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak bisa dipulihkan kembali setelah melalui proses pemakaian. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kepunahan sumber daya alam yang tak terbarui sebaiknya dilakukan upayaupaya seperti konservasi lahan, mengutamakan sumber daya alam yang terbarui, menekan laju pertumbuhan penduduk untuk menekan tingkat kebutuhan dan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, serta mengatur tingkah laku manusia dalam menggunakan sumber daya alam. 

Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sifat dari sumber daya alam jenis ini adalah berkonsentrasi pada barang tambang atau bahan galian, di antaranya seperti di bawah ini. 

a. Timah, adalah logam yang sangat lunak dan biasanya dapat dibentuk sesuai dengan kehendak si pemakai. Timah ada dua jenis. 
  • Timah primer, yaitu timah yang terdapat dalam rekahan-rekahan batuan, banyak terdapat di Provinsi Bangka-Belitung. 
  • Timah sekunder, yaitu timah yang mengendap di dasar sungai atau dasar lautan yang terbentuk karena proses erosi dari arah hulunya.
Produksi timah Indonesia rata-rata 40 ribu ton per tahun, akan tetapi dalam kurun waktu 1990–1994 produksi timah kita mengalami penurunan, yaitu sekitar 30 ribu ton per tahunnya.

b. Aluminium, yaitu jenis mineralnya bauksit (Al2 O3 H2 O). Logam aluminium bersifat ringan sehingga mudah dibentuk dan tidak berkarat, serta tidak tahan terhadap air garam. Daerah penghasil aluminium ini adalah Pulau Bintan, Kepulauan Riau. 

c. Tembaga, yaitu logam yang keras dan penghantar listrik yang baik. Produksi tembaga di Indonesia dari tahun ke tahun tampak mengalami kenaikan, seperti pada tahun 1990 sebesar 437.307 ton dan pada tahun 1994 melonjak produksinya menjadi 1.205.339 ton. 

Daerah yang banyak menghasilkan tembaga adalah Tembagapura di Papua. Selain di Tembagapura, Papua, daerah lain yang diproyeksi oleh pemerintah sebagai kawasan tembaga adalah Sangkarapi di Sulawesi Selatan dan Gunung Lumbung di Jawa Barat. 

d. Emas dan perak, dikategorikan sebagai logam mulia. Ada dua kategori pihak yang mengelola penambangan emas ini. Pertama, pihak pemerintah dan kedua, penambangan yang dilakukan oleh rakyat. Pada tahun 1990, produksi emas Indonesia adalah sebesar 10.653 kg dan produksi perak sebesar 66.723 kg. Sedangkan pada tahun 1994, produksi emas meningkat mencapai 69.744 kg, serta perak mencapai 99.022 kg. 

Artinya, selama kurun waktu tersebut produksi emas dan perak di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup jelas. Daerah penambangan emas dan perak di antaranya:
  • Cikotok di Banten selatan yang dikelola oleh PT Aneka Tambang. 
  • Daerah Bengkulu yang ditambang oleh PT Lusang Mining. 
Sedangkan penambangan yang dilakukan oleh rakyat secara manual di antaranya di kawasan: 
  • Sambas, Sintang, Martapura, dan Ketapang di Kalimantan, 
  • Sulawesi Utara, 
  • Jampang, Jawa Barat bagian selatan. 
e. Nikel, mempunyai sifat sama dengan aluminium yang tidak berkarat, bahkan logam ini bisa digunakan untuk menyepuh besi supaya tidak berkarat. Pada tahun 1990 produksi nikel Indonesia tercatat sebesar 2.217.413 ton, namun pada tahun 1994 produksi nikel ini mengalami penurunan menjadi 1.964.695 ton. Daerah penghasil nikel di antaranya: 
  • Pomala di Sulawesi Tenggara, 
  • Pulau Gebe di Halmahera, 
  • Soroako di Sulawesi Tengah, 
  • Tembagapura. 
f. Mangan, dipergunakan untuk memperkeras besi menjadi baja. Produksi mangan di Indonesia pada tahun 1990 adalah sebesar 11.007 ton dan pada tahun 1994 sebesar 12.950 ton. Dengan demikian produksi mangan Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1.943 ton dalam kurun waktu empat tahun penghitungan. Daerah penghasil mangan di antaranya: 
  • Karangnunggal di Tasikmalaya, 
  • Kliripan di Yogyakarta, 
  • Pulau Tenate, 
  • Nusa Tenggara. 
g. Fosfat, adalah material hasil persenyawaan antara batu kapur dengan phosfor yang terdapat pada kotoran kelelawar yang banyak terdapat di gua-gua kapur. Fosfat juga dapat diperoleh dari limbah pemurnian besi, yang menggunakan kapur sebagai bahan pembantu, seperti di kawasan: 
  • Gunung Kromong, Cirebon Jawa Barat, 
  • Karang Bolong dan Rembang, Jawa Tengah, 
  • Pulau Selayar di Sulawesi Selatan. 
h. Belerang, adalah material yang dihasilkan oleh gunung api dan biasanya dijadikan untuk obat-obatan, pupuk, korek api. Belerang banyak terdapat di hampir semua gunung api di Indonesia. 

i. Batu gamping, adalah batu kapur yang biasa dijadikan bahan-bahan bangunan atau untuk membuat marmer, gelas, kertas. Batu gamping banyak terdapat di Padalarang, Jawa Barat. 

j. Kaolin adalah tanah liat berwarna putih, digunakan untuk bahan bangunan, bahan pembuat keramik, pemutih gula. Kaolin banyak terdapat di: 
  • Jawa, 
  • Sumatra, 
  • Bangka Belitung. 
k. Mika, adalah mineral yang bisa digunakan sebagai pelapis. Daerah yang menghasilkan mika adalah: 
  • Pulau Peleng, Sulawesi, 
  • Pulau Banggai dan Donggala di Sulawesi Tengah. 
l. Intan adalah sejenis batuan yang berasal dari magma yang membeku. Intan banyak terdapat di Martapura, Sampit, Kapuas tengah, Barito yang berada di Kalimantan. 

m. Felsdfar, adalah sejenis batuan yang banyak digunakan untuk industri keramik. Daerah penghasil feldsfar ini di antaranya adalah Lampung, Trenggalek, Ponorogo. 

n. Minyak bumi dan gas, adalah dua sumber daya alam yang bersamaan ada. Minyak bumi terbentuk sejak jutaan tahun yang lalu dari sisa-sisa jasad renik hewan dan tumbuhan. Minyak bumi ada dalam lapisan-lapisan batuan yang poroeus dan terjebak di antara dua lapisan batuan yang kedap air. 

Kawasan tempat terjebaknya minyak bumi itu di antaranya adalah antiklin (puncak lipatan), daerah patahan, kubah garam. Produksi minyak bumi di Indonesia pada tahun 1990 adalah sebesar 533.563 barel dan pada tahun 1994 meningkat menjadi sebesar 556.072 barel. 

Kenaikan produksi minyak Indonesia ini disebabkan karena telah ditemukannya lokasi penambangan baru. Daerah persebaran minyak bumi itu di antaranya terdapat pada kawasan-kawasan berikut. 
  • Sumatra, yakni Palembang, Jambi, Riau, Peureulak. 
  • Jawa, yakni di daerah dekat Kali Brantas, Cirebon, Cepu, Blora, Indramayu. 
  • Kalimantan, yakni Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Banyu, Kutai. 
  • Pengeboran di lepas pantai Laut Jawa. 
o. Batu bara, adalah batuan yang berasal dari tumbuhan yang mengalami proses tekanan dan temperatur, sehingga dalam kurun waktu yang sangat lama massa karbon batuan ini terbentuk. Tahapan terbentuknya batu bara itu adalah batu bara muda, antrasit, dan akhirnya menjadi grafit atau batu bara. 

Produksi batu bara Indonesia pada tahun 1990 adalah sebesar 10.461.513 ton, sedangkan pada tahun 1994 sebesar 36.252.106 ton. Artinya, produksi batu bara Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebesar 25.790.593 ton dalam kurun waktu empat tahun penghitungan. Daerah penghasil batu bara adalah: 
  • Ombilin di Sawah Lunto, Sumatra Barat, 
  • Bukit Asam di Palembang, 
  • dan di seluruh Kalimantan. 
p. Panas bumi atau disebut juga dengan geotermal, terjadi di daerah gunung api atau daerah yang mengalami rekahan. Panas bumi ini terjadi dari uap air yang pemanasannya oleh magma, contohnya terdapat di Kamojang, Jawa Barat, dan Dieng, Jawa Tengah.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui"

close