Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Asuransi Jiwa

Sejarah Asuransi Jiwa

Dari berbagai macam literatur tentang asuransi jiwa yang ada, kebanyakan menyatakan bahwa polis pertama yang pernah dikeluarkan adalah untuk Williams Gybbons, seorang penduduk Kota London yang ketakutan akan desas-desus wabah penyakit menular yang terjadi waktu itu di tahun 1583. 

Jumlah Uang Pertanggungan (JUP) yang diminta oleh Williams Gybbons adalah 400 Poundsterling untuk masa pertanggungan satu tahun, dia berani membayar premi sebesar 82 Poundsterling (8% dari JUP). 

Pihak Penanggung (asuradur), terdiri dari sekelompok pemilik uang yang biasa berkumpul di sebuah kedai kopi. Mereka secara proporsional membagi risiko atas JUP tersebut dan demikian juga penerimaan preminya. 

Seperti kita lihat di atas, dasar pembelian asuransi oleh Williams Gybbons adalah adanya desas-desus penyakit menular yang terjadi waktu itu. 

Rangkaian berita dari mulut ke mulut yang makin lama makin dramatis ini, mengatakan bahwa selama 70 tahun terakhir telah mewabah penyakit menular yang menyerang kota London dan sekitarnya sebanyak 5 kali, dan setiap kali menyerang, minimal menelan korban sekitar 20% dari jumlah penduduk. 

Penduduk yang semakin panik sangat mengganggu ketenteraman kota dan kehidupan warga kota. Akhirnya, pada tahun 1603, pemerintah kota London menerbitkan “Bills of Mortality” untuk mengurangi rasa panik penduduk, dan membuktikan bahwa kematian sesungguhnya yang terjadi tidaklah sebesar seperti yang didesas-desuskan selama ini. 

Dalam perkembangannya Bills of Mortality merupakan dasar dari Table of Mortality (tabel mortalitas) yang sekarang kita kenal di industri asuransi jiwa. Pada tahun 1706 di Inggris berdiri sebuah perusahaan asuransi jiwa yang disebut The Amicable of London. 

Perusahaan ini didirikan atas dasar gotong royong dan belum menggunakan prinsip-prinsip asuransi yang kita gunakan seperti sekarang ini. Polis dikeluarkan hanya untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang. 

Uang premi setiap tahun bertambah sesuai dengan kenaikan usia Tertanggung dan nilai preminya terlalu mahal.  Pada tahun 1762 barulah muncul perusahaan asuransi jiwa modern seperti sekarang, yakni The Equitable of London. 

Bentuk perusahaan ini adalah asuransi jiwa bersama dan merupakan yang pertama menggunakan landasan ilmiah. Perusahaan asuransi jiwa ini juga merupakan yang pertama mengeluarkan polis seumur hidup dengan premi tahunan yang rata selama kontrak. 

Premi diperhitungkan berdasarkan umur Tertanggung dan pertanggungan. Perubahan penting dalam pertumbuhan asuransi jiwa ini terjadi dengan lahirnya Dodson’s Principle, yang antara lain berbunyi: 
  1. Asuransi berbentuk asuransi bersama atas jiwa dan kebertahanan hidup; 
  2. Tidak ada pembatasan dalam keanggotaan; 
  3. Para anggota berhak atas bagian dari laba atau ikut memikul beban kerugian secara berimbang; 
  4. Premi tahunan dikenakan terhadap risiko yang berhubungan dengan jenis pekerjaan dan wanita di bawah usia 50 tahun; dan 
  5. Tipe asuransi hendaknya mencakup asuransi dengan jangka waktu satu tahun, kurun waktu beberapa tahun dan seumur hidup. 
Pandangan James Dodson ini sangat mempengaruhi perkembangan usaha asuransi jiwa sekarang. Sekitar 100 tahun setelah lahirnya The Equitable of London, di Inggris telah berdiri lebih kurang 500 perusahaan asuransi jiwa, yang kemudian menyebar dengan pesat ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat. 

Pada pertengahan abad 17 di Perancis pun terjadi perkembangan, yaitu mulai diterapkannya sistem anuitas yang diberi nama Tontine. Nama ini diambil dari nama orang yang menemukannya yaitu Lorenzo Tonti yang berasal dari Italia. 

Penyelenggaranya adalah Perancis yang sedang mengalami defisit anggaran negara. Pelaksanaan sistem ini mewajibkan setiap warga negara menyerahkan uang sebesar 300 Lire kepada negara. Dari dana yang terkumpul tiap tahun, bunganya dibagikan kepada orangorang yang masih hidup.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Sejarah Asuransi Jiwa"

close