Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistem Etika Kristen dan Prinsip Utamanya

Sistem Etika Kristen dan Prinsip Utamanya

Berbicara tentang etika, yang akan dibicarakan adalah sistem etika yakni sistem etika Kristen, sistem etika Islam, sistem etika Hindu, sistem etika Buddha, atau sistem etika filsafati seperti utilitarianisme, positivisme dan sebagainya. 

Fokus tulisan ini adalah etika Kristen. Etika Kristen yakni ilmu yang mempelajari norma-norma atau nilai-nilai yang digunakan oleh orang Kristen untuk menilai tindakan dan motivasi manusia itu dapat dikatakan baik, benar, dan bertanggungjawab atau sebaliknya. 

Untuk itu, acuannya adalah kitab suci Alkitab yang dipercayai sebagai standar bagi kepercayaan dan perilaku/motivasi orang Kristen. Apakah etika Kristen itu masuk dalam kategori teleologis atau deontologis? Atau keduanya? 

Apakah Alkitab langsung memberi hukum-hukum dan aturan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh? Ataukah pernyataan Alkitab hanya memberi prinsip umum yang harus diaktualisasikan dalam situasi yang konkret? 

Misalnya, menghadapi masalah nilai kesetaraan gender, dari bagian manakah nilai kesetaraan gender itu diambil? Tentu tidak ada hukum kesetaraan gender, tetapi prinsipnya ada yakni bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan menurut gambar-Nya dan mereka diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan. 

Karena keduanya diciptakan segambar dengan khaliknya, manusia laki-laki maupun perempuan setara dan sederajat, jadi ada kesetaraan gender (equality=kesamaderajatan manusia laki-laki dan perempuan). 

Kesetaraan dalam harkat, martbat dan hak-hak paling asasi, dan tidak dimaksudkan setara atau sama dalam segala fungsi. Laki-laki tentu tidak bisa mengandung dan melahirkan, mengandung dan melahirkan adalah kodrat perempuan dan tidak ada kaitannya dengan perbedaan derajat. 

Dekalog/sepuluh perintah Tuhan memuat larangan-larangan dan bisa dianggap sebagai hukum-hukum. Kalau dibaca dari kaca mata Perjanjian Baru, dekalog tetap merupakan acuan moral dan karakter orang percaya. 

Walaupun Tuhan Yesus memperbaharuinya dengan mengatakan bahwa hanya ada satu hukum utama yakni hukum kasih, baik kasih kepada Allah dan dan kasih kepada sesama manusia (atau lebih akurat dikatakan: kasih kepada Allah melalui kasih kepada sesama dan pemeliharaan terhadap ciptaan Allah). 

Inilah jiwa dari sepuluh hukum dalam dekalog tersebut. Tanpa kasih, ketaatan terhadap kesepuluh hukum itu akan kehilangan roh dan justru bisa mengorbankan esensinya yakni kasih. Setiap sistem etika ada prinsip utamanya (ultimate principle). 

Demikian pun dalam sistem etika Kristen ada prinsip utamanya: yakni prinsip kasih. Silakan Anda memberikan argumentasi Anda yang memperlihatkan kesetujuan Anda bahwa prinsip utama dalam sistem etika Kristen adalah kasih! 

Kasih lebih dari sekadar tidak melakukan kepada orang lain apa yang tidak kita suka orang lain lakukan kepada kita, melainkan terutama sebuah prinsip “sama seperti kita suka orang lain lakukan kepada kita demikianlah juga kita melakukan kepada orang lain” (lih. Lukas 6:3). 

Jadi, kaidah kencana itu bisa kita ambil dari Matius 22:37-40 tentang Hukum Kasih (prinsip kasih) dan Lukas 6:31 sebagai prinsip umumnya. Keduanya tidak hanya prinsip yang abstrak di luar diri manusia melainkan harus ditumbuhkembangkan sehingga terjalin dalam pengalaman keseharian manusia. Itulah yang menjadi dasar karakter Kristiani.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Sistem Etika Kristen dan Prinsip Utamanya"

close