Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menelusuri Pemikiran Modern Tentang Manusia

Menelusuri Pemikiran Modern Tentang Manusia

Sebelum kita membahas beberapa aspek penting dari hakikat manusia berdasarkan kesaksian Alkitab, ada baiknya kita melihat beberapa pernyataan modern tentang siapakah manusia itu. 

Silakan Anda mengamati beberapa pandangan filsuf abad ke-20 tentang manusia dari buku-buku filsafat dan sumber belajar yang lain! Hal ini penting karena karena kita hidup dalam konteks kemodernan dan pandangan-pandangan yang berkembang sedikit banyak memengaruhi pandangan kepercayaan. 

Kita hanya akan melihat beberapa saja yang relevan. McDonald dalam bukunya The Christian View of Man menyebutkan beberapa pemikiran modern yang penting yang relevan dengan pengkajian kita (McDonald 1981, 115). Berbagai pandangan yang relevan adalah sebagai berikut: 

1. Manusia Komunis 

Filsafat sosial dan politis komunis bersumber dari teori antropologis Karl Marx (1818-1883). Pemahamannya mengenai hakikat manusia, menempatkan manusia pada pusat kepentingannya, dan karena itu berpendapat bahwa karena manusia adalah ciptaan dirinya sendiri, hanya manusia yang dapat menjawab kepada dirinya sendiri, dan mampu dengan upaya sendiri menemukan tujuannya dengan kebebasan yang absolut. 

Marx juga menerima pendapat Ludwig Feuerbach bahwa “Allah orang Kristen hanya suatu refleksi fantastis, suatu gambaran dalam cermin dari dirinya sendiri.” Karena itu Marx percaya bahwa Allah adalah khayalan atau pemenuhan kebutuhan manusia. 

Hanya dengan membersihkan diri sendiri dari pengertian suatu hubungan dengan Allah, manusia mampu mengaktualisasikan dan menjadi diri yang sesungguhnya. Silakan Anda mengamati dan menilai pandangan Marx yang menyatakan manusia adalah ciptaan dirinya sendiri. Ada tiga ciri dari antropologi Marxist. 

Pertama, manusia sebagai suatu produk alami (natural): 

karena tiada Tuhan, ditolak juga pendapat bahwa manusia adalah ciptaan yang khusus. Alternatif cerita asal kehidupan manusia ialah hipotesis Darwin mengenai evolusi. Satu-satunya fakta adalah dunia materiil yang dipersepsi oleh indra. 

Karena itu, pikiran adalah hasil produksi dari halhal kebendaan, dan karenanya manusia adalah “a lump of thinking matter” yang artinya bahwa manusia sekadar bongkahan bahan yang berpikir. Secara esensial manusia adalah satu dengan alam. 

Dalam proses evolusi, manusia tiba pada titik saat ia membedakan dirinya dari dunia binatang karena manusia memiliki kemampuan membuat peralatan dan menggunakannya sebagai organ tambahan untuk menguasai alam. 

Manusia dalam proses sampai pada suatu titik saat mereka bisa mengatakan sesuatu satu terhadap yang lainnya. Manusia tiba pada eksistensi sebagai makhluk sosial tergantung pada kerja sosialnya. 

Silakan Anda mengamati dan menilai pandangan Marx yang menyatakan manusia adalah “a lump of thinking matter”! 

Kedua, manusia sebagai ciptaannya sendiri yang bekerja 

Dalam istilah Marx, manusia adalah “homo faber” (pembuat). Hakikatnya adalah untuk bekerja dan menjadi pencipta. Manusia berkembang ketika ia mengubah tatanan alam dalam kerjasama yang harmonis dengan spesies-spesies lainnya. 

Jadi bagi Marx, kerja dianggap otonomi. Manusia adalah pekerja, dan karena itu, nilai manusia juga tergantung pada produktivitasnya. Silakan Anda mengamati dan menilai pandangan Marx yang menyatakan bahwa manusia adalah “homo faber”! 

Ketiga, manusia sebagai unit yang teralienasi

Ide alienasi adalah tema yang terulang sejak Hegel dan filsafat pasca Hegelian, dan juga mempunyai tempat yang sentral dalam antropologi masa kini. Bagi Marx, alienasi adalah kategori kunci, dan ia menjelaskan hal itu dalam istilah sosio-ekonomis. 

Yang menyebabkan manusia teralienasi adalah sistem hubungan dan nilainilai kapitalis. Manusia menderita berbagai macam alienasi: dari hasil produksinya sendiri, dirinya sendiri, dan dari sesamanya. 

Yang paling tragis adalah alienasi dengan diri sendiri, yang membuat manusia menjadi tak manusiawi secara total. Silakan Anda mengamati dan menilai pandangan Marx yang menyatakan bahwa manusia sebagai unit yang teralienasi! 

2. Manusia Humanis 

Tak ada pola tunggal pemikiran humanis. Ia bisa mencakup eksistensialis, ilmiah, positivisme, liberal atau popular yang kadang-kadang saling bertentangan satu sama lain Dalam pengertian yang luas, humanisme berpusat pada realitas manusia yang memberi manusia semua kepentingan dan inspirasinya yang memadai/cukup. 

Semua humanis percaya bahwa manusia adalah bentuk eksistensi yang paling tinggi dan, karenanya, adalah satu-satunya objek yang pantas disembah dan dilayani. 

Humanisme adalah suatu pengakuan akan rasa percaya kepada hakikat manusia yang menolak ide tentang Allah sebagai hal yang perlu karena manusia bisa membentuk kembali dirinya sendiri. 

Amati dan bandingkanlah kedua pandangan tentang manusia di atas, manakah yang lebih mengagungkan manusia, pandangan Marxisme atau humanisme? Diskusikan dan sesudah itu bandingkanlah dengan pandangan yang bersumber dari Alkitab! 

Amatilah di manakah posisi Tuhan dalam pemahaman kedua pandangan di atas dalam hubungannya dengan hakikat manusia?
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Menelusuri Pemikiran Modern Tentang Manusia"

close