Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Klasifikasi Kepariwisataan

Klasifikasi Kepariwisataan

Demikian beragamnya motif wisata yang mengiringi seseorang melakukan perjalan wisata. Akan tetapi, tidak ada kepastian apakah semua jenis motif wista telah atau dapat diketahui. Pada hakikatnya motif orang untuk mengadakan perjalanan wisata itu tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi. 

McIntosh mengklasifikasikan motif-motif wisata yang dapat diduga menjadi empat (4) kelompok,yaitu: 

  • Motif Fisik, Motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah, seperti olahraga, istirahat, kesehatandansebagainya. 
  • Motif budaya, Yang harus diperhatikan disini adalah yang bersifat budaya seperti, sekadar untuk mengenal atau memahami tata cara dan kebudayaan bangsa atau daerahlain: kebiasaannya, kehidupannya seharihari, kebudayaannya yang berupa bangunan, musik, tarian dansebagainya. 
  • Motif Interpersonal, Yang berhubungan dengan keinginan untuk bertemu dengan keluarga, teman, tetangga, atau sekadar dapat melihat tokoh - tokoh terkenal; penyanyi, penari, bintang film, tokoh politik dan sebagainya.
  • Motif status atau motif prestise, Banyak orang beranggapan bahwa orang yang pernah mengunjungi tempat lain itu dengan sendirinya melebihi sesamanya yang tidak bepergian. Orang yang pernah bepergian ke daerah - daerah lain dianggap atau merasa dengan sendirinya naik gengsinya atau statusnya. 

Dibawah ini tercantum sejumlah subkelas motif wisata serta tipe wisatanya yang sering disebut-sebut sebagai berikut: 

1. Motif Bersenang-senang atau Tamasya

Motif bersenang - senang atau tamasya, melahirkan tipe wisata tamasya. Wisatawan tipe ini ingin mengumpulkan pengalaman sebanyak - banyaknya,mendengarkan dan menikmati apa saja yang menarik perhatian. 

Ia tidak terikat pada satu sasaran yangsudah ditentukan dari rumah. Wisatawan tamasya berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain dengan menikmati pemandangan alam, adat kebiasaan setempat, pesta rakyat, hiruk pikuk kota besar atau ketenangan tempat yang sepi, monumen, peninggalan sejarah dan sebagainya.

2. Motif Rekreasi

Motif rekreasi dengan tipe wisata rekreasi ialah kegiatan yang menyelenggarakan kegiatan yang menyenangkan yang dimaksudkan untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani manusia. 

Kegiatan - kegiatannya dapat berupa olahraga (tenis, berkuda, mendaki gunung), membaca,mengerjakan hobi dan sebagainya; juga dapat diisi dengan perjalanan tamasya singkat untuk menikmati keadaan di sekitar tempat menginap (Sightseeing). 

Wisatawan tipe rekreasi biasanya menghabiskan waktunya di satu tempat saja, sedang wisatawan tamasya berpindah-pindah tempat. 

3. Motif Kebudayaan

Dalam tipe wisata kebudayaan orang tidak hanya sekadar mengunjungi suatu tempat untuk menyaksikan dan menikmati atraksi, akan tetapi lebih dari itu. Ia mungkin datang untuk mempelajari atau mengadakan penelitian tentang keadaan setempat. 

Seniman - seniman sering mengadakan perjalanan wisata untuk memperkaya diri, menambah pengalaman dan mempertajam kemampuan penghayatannya. 

Dalam wisata budaya itu juga termasuk kunjungan wisatawan ke berbagai peristiwa khusus (special events) seperti upacara keagamaan, penobatan raja, pemakaman tokoh tersohor, pertunjukan rombongan kesenian yang terkenal dan sebagainya. 

4. Wisata Olahraga

Wisata olahraga ialah pariwisata di mana wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena motif olahraga. Wisata olahraga ini merupakan bagian yang penting dalam kegiatan pariwisata. 

Olahraga dewasa ini merata di kalangan rakyat dan tersebar di seluruh dunia, dengan bermacam - macam organisasi baik yang bersifat nasional maupun internasional. Dalam hubungan dengan olahraga, harus dibedakan antara pesta olahraga atau pertandingan olahraga (sporting events). 

5. Wisata Bisnis

Bisnis merupakan motif dalam wisata bisnis. Banyak hubungan terjadi antara orang-orang bisnis. Ada kunjungan bisnis, ada pertemuan-pertemuan bisnis, ada pekan raya dagang yang perlu dikunjungi dan sebagainya, ada yang besar, ada yang kecil. 

Semua peristiwa itu mengundang kedatangan orang - orang bisnis, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Arus wisatawan itu tidak hanya bertambah besar pada waktu peristiwa - peristiwa itu terjadi.

6. Wisata Konvensi

Banyak pertemuan - pertemuan nasional maupun internasional untuk membicarakan bermacammacam masalah: Kelaparan dunia, pelestarian hutan, pemberantasan penyakit tertentu, sekadar untuk pertemuan tahunan antara ahli - ahli di bidang tertentu, dan sebagainya. Perjalanan wisata yang timbul karenanya pada umumnya disebut wisata konvensi. 

7. Motif Spiritual

salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum orang mengadakan perjalanan untuk rekreasi, bisnis, olahraga dan sebagainya, orang sudah mengadakan perjalanan untuk berziarah (pariwisata ziarah) atau untuk keperluan keagamaan lain. 

Tempat-tempat ziarah di Palestina, Roma, Mekkah dan Madinah merupakan tempattempat tujuan perjalanan pariwisata yang penting. 

8. Motif Interpersonal

orang dapat mengadakan perjalanan untuk bertemu dengan orang lain: orang dapat tertarik oleh orang lain untuk mengadakan perjalanan wisata. 

9. Motif Kesehatan

kegiatan - kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata di tempat - tempat sumber air mineral yang dianggap memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit. 

Atau wisata kesehatan seperti yang sekarang sering dilakukan pasien Indonesia yang berobat ke Singapura, Jepang, check up ke Amerika Serikat, dan sebagainya. Perjalanan pasien - pasien tersebut adalah perjalanan wisata kesehatan. 

10. Wisata Sosial

(Social Tourism) Seperti motif wisata pada umumnya, motif wisata sosial ialah reakreasi, bersenang - senang atau sekadar mengisi waktu libur. Akan tetapi, perjalanannya dilaksanakan dengan bantuan pihak - pihak tertentu yang diberikan secara sosial. 

Bantuan itu dapat berupa kendaraan, tempat penginapan seperti wisma peristirahatan atau hotel, yang hanya menarik sewa yang rendah sekali. Sebagai contohnya, wisata sosial buruh suatu pabrik untuk mengisi waktu liburan yang diberi subsidi oleh perusahaan, berupa angkutan, makan, dan wisma peristirahatan.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Klasifikasi Kepariwisataan"

close