Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Zat Tunggal atau Zat Murni

Zat Tunggal atau Zat Murni

Dari bagan di atas diketahui bahwa materi dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat tunggal (zat murni) dan campuran. Zat tunggal adalah bentuk materi yang memiliki komposisi yang tetap dan sifat yang khas. Contohnya, air, emas, oksigen, dan garam dapur. 

Zat tunggal dapat dibedakan dengan zat tunggal lainnya dengan melihat komposisinya dan dapat diidentifikasi melalui penampakannya, baunya, rasanya, dan sifat lainnya. Zat tunggal dapat dikelompokkan menjadi unsur dan senyawa. 

a. Unsur 

Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zatzat lain dengan reaksi kimia biasa (bukan reaksi nuklir). 

Alam semesta ini mengandung unsur yang sangat banyak, tetapi yang baru diketahui dan dipelajari oleh para ahli adalah sebanyak 118 macam unsur dimana diantaranya lebih dari 22 unsur adalah merupakan unsur buatan. 

Daftar dari nama-nama unsur tersebut dapat diketahui dalam Daftar Periodik Unsur-unsur Sistem Berkala. Unsur dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu unsur logam dan unsur non logam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, perak, alumunium, tembaga, natrium, kalium, dan magnesium. 

Unsur-unsur logam tersebut memiliki sifatsifat, seperti semua unsur logam berupa zat padat (kecuali raksa yang berwujud cair), merupakan penghantar listrik dan panas yang baik, memiliki titik leleh dan titik lebur yang tinggi, dapat ditempa dan memiliki kilap khusus dipermukaannya. 

Sedangkan unsur non logam tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Contoh unsur non logam adalah oksigen, nitrogen, belerang, karbon, klorin dan iodium. Unsur-unsur dapat diberi nama berdasarkan nama penemunya, tempat atau sifat unsur tersebut. 

Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan nama penemunya misalnya curium (ditemukan oleh Piere dan Marie Curie), mendelium (ditemukan oleh Mendeleev), dan Einstenium (ditemukan oleh Albert Einsten). 

Unsur-unsur yang diberi nama sesuai dengan nama tempat misalnya Californium (dari kata California), Europium (dari kata Eropa), dan Francium (Prancis). 

Unsur-unsur yang diberi nama berdasarkan sifatnya, contohnya manganese (bersifat magnet), astatin (dari kata ”astatos” yang berarti tidak stabil) dan kalsium (dari bahasa Latin ”Calx” yang artinya kapur). 

Para ahli kimia bersepakat untuk menggunakan simbol atau lambang untuk memudahkan penulisan unsur. Penulisan lambang unsur ditemukan oleh Jons Jacob Berzellius 1813. Unsur dilambangkan dengan satu, dua atau tiga huruf. 

Huruf pertama dari lambang unsur selalu ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua atau ketiga ditulis dengan huruf kecil. 

Contoh penulisan lambang unsur cobal dilambangkan dengan Co. Nama dan lambang unsur lainnya misalnya B Boron (B), Berilium (Be), Barium (Ba), Bismuth (Bi), Bromium (Br) dan Berkelium (Bk), Mendelevium (Md), Einstenium (Es), Germanium (Ge), Polonium (Po), Ameresium (Am), Californium (Cf), Curium (Cm), Nobelium (No), Plutonium (Po), Neptunium (Np). 

Jika huruf kedua dari suatu lambang adalah huruf besar maka lambang tersebut bukanlah lambang unsur, melainkan lambang senyawa. Perhatikan contoh berikut : Co adalah lambang unsur cobal sedangkan CO adalah senyawa karbon monooksida; Hf adalah lambang unsur hafnium sementara HF adalah senyawa Hidrogen Fluorida.

Zat Tunggal atau Zat Murni
Pada literatur lain telah ditemukan pada urutan 117 adalah Uus dan tabel ini akan selalu berkembang dan berubah. 

b. Senyawa 

Senyawa adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur. Oleh karena itu, senyawa dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui proses kimia. 

Perhatikan contoh berikut: molekul air yang memiliki rumus kimia H2O merupakan suatu senyawa yang tersusun dari 2 buah atom hidrogen dan 1 buah atom oksigen. Molekul air dihasilkan dari reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen, menurut persamaan reaksi berikut: 

2H2(g) + O2(g) => 2H2O(c) 

Melalui proses elektrolisis, molekul air yang terbentuk dari reaksi tersebut dapat diuraikan kembali menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. 

2H2O(c) => 2H2(g) + O2(g) 

Sifat zat yang menyusun senyawa berbeda dengan sifat senyawa yang terbentuk. Pada contoh di atas, gas oksigen dan gas hidrogen berwujud gas dan mudah terbakar, sedangkan air berwujud cair dan digunakan untuk memadamkan api. 

Hal lain yang harus diperhatikan ketika membahas tentang senyawa adalah bahwa senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya dengan perbandingan yang tetap. 

Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukannya, Joseph Louis Proust menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa adalah tetap. 

Postulat tersebut dikenal sebagai hukum perbandingan tetap. Sebagai contoh, perbandingan massa gas hidrogen dengan massa gas oksigen dalam air adalah 1:8, di mana rumus air adalah H2O, massa atom (MA) H = 2 × MA, Hidrogen (1) sedangakan O = 1 × massa oksigen 16). Jadi, 2 : 16 = 1 : 8. 

Senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu senyawa yang berasal dari benda tak hidup yang disebut senyawa anorganik dan senyawa yang berasal dari benda hidup yang disebut senyawa organik.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Zat Tunggal atau Zat Murni"

close