Pengertian dan Cara Mengatasi Masalah Menurut Agama Buddha
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan). Dengan
kata lain dapat diartikan bahwa masalah merupakan sesuatu yang tidak sesuai
dengan apa yang kita harapkan. Semakin besar/berat sesuatu yang harus
dipecahkan berarti hal itu dapat dikatakan masalah besar.
Sementara itu disebut
masalah kecil, jika sesuatu itu mudah diselesaikan/dipecahkan. Bahkan bisa
jadi hal itu bukan masalah bagi dirinya.
Selanjutnya makna berikutnya dari masalah adalah kesenjangan antara
harapan dengan kenyataan.
Semakin terjadi kesenjangan/ketidaksesuaian
antara apa yang kita inginkan dengan kenyataannya berarti hal tersebut juga
dapat dikatakan masalah besar. Sebaliknya semakin kecil ketidaksesuaiannya
berarti semakin kecil pula masalah yang dihadapinya.
Misalnya masalah kemiskinan. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan
yang menyebabkan seseorang tidak sanggup memlihara dirinya sendiri sesuai
dengan taraf kehidupan kelompok. Kemiskinan juga diartikan sebagai kondisi
tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok
tersebut.
Pada masyarakat modern, kemiskinan menjadi suatu masalah sosial
karena sikap yang membenci kemiskinan tadi. Seseorang miskin bukan
karena kurang makan, pakaian atau perumahan. Tetapi karena harta miliknya
dianggap tidak cukup untuk memenuhi taraf kehidupan yang ada.
Masalah dan Cara Mengatasinya
Pada hakikatnya kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Terkait
dengan hal tersebut, Buddha menguraikan ajaran-Nya yang pertama kepada
lima petapa yang dikenal dengan khotbah Pemutaran Roda Dharma. Khotbah
pertama Buddha berisi Empat Kebenaran Mulia, yaitu:
- Kebenaran Mulia tentang Dukkha;
- Kebenaran Mulia tentang Sebab Dukkha;
- Kebenaran Mulia tentang Terhentinya Dukkha; dan
- Kebenaran Mulia tentang Jalan Menuju Terhentinya Dukkha.
Dengan demikian secara ringkas apa yang diajarkan oleh Buddha mengacu
pada masalah dan cara mengatasinya. Terkait dengan masalah-masalah
tersebut dapat berupa masalah fisik maupun batin, masalah pribadi maupun
sosial, dan lain-lain.
Bukti bahwa kehidupan manusia selalu diliputi masalah/
penderitaan/ketidakpuasan (dukkhā): lahir, usia tua, sakit, mati, berkumpul
dengan yang dibenci, berpisah dengan yang dicintai, tidak tercapai yang
diinginkan, dan lain-lain.
Adapun cara mengatasi segala masalah adalah
dengan menerapkan pola pikir dari Hukum Empat Kebenaran Mulia tersebut,
pertama memahami setiap masalah yang dihadapi; kedua melenyapkan sebab
yang menimbulkan masalah; ketiga merealisasi terhentinya masalah; dan
keempat mengembangkan jalan menuju terhentinya masalah, yaitu Pandangan
Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Penghidupan Benar,
Usaha Benar, Perhatian Benar, dan Konsentrasi Benar.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Cara Mengatasi Masalah Menurut Agama Buddha"