Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian JavaScript dan Contohnya

JavaScript adalah “bahasa web-browser”. Tanpa JavaScript, konten yang ditampilkan dalam browser akan tetap statis, tidak dinamis dan interaktif. Bahasa yang dulu tidak populer ini, dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu bahasa penting yang wajib dikuasai oleh web developer. 

Bahkan saat ini JavaScript juga makin populer sebagai bahasa pemrograman server menggunakan program yang disebut NodeJS yang berbasis V8 JavaScript Engine buatan Google yang juga digunakan oleh browser populer yaitu Google Chrome. 

Pengertian JavaScript dan Contohnya

Di sisi browser (client), kita semua pasti pernah mendengar atau menggunakan library seperti JQuery, Dojo, YUI, dan sebagainya yang memungkinkan kita membuat aplikasi/website yang menarik & interaktif tanpa harus bersusahpayah mengatasi perbedaan JavaScript engine yang berbeda antara browser yang satu dengan yang lain. 

Dari sekian banyak library, yang paling populer adalah JQuery yang memungkinkan kita menambahkan elemen-elemen atraktif dengan mudah. Sayangnya, masih banyak di antara pengguna JQuery yang bahkan tidak paham JavaScript sama sekali sehingga mereka bergantung 100% pada library ini bahkan untuk menyelesaikan permasalahan yang sangat sederhana sekalipun. 

Sebagai contoh, dulu saya pernah melihat di forum StackOverflow seseorang bertanya tentang cara membaca “cookies” dengan JavaScript, ironisnya, jawaban paling populer adalah “pakai Jquery plugin …”. Memang tidak ada salahnya mengandalkan JQuery, tetapi kita harus ingat bahwa JQuery dibuat untuk sekedar membantu kita menyelesaikan pekerjaan, bukan untuk menggantikan JavaScript.

Bahasa browser adalah JavaScript, bukan JQuery. Untuk membuat website mungkin ini bukan masalah besar. Namun kalau kita membuat aplikasi, pemahaman tentang JavaScript adalah wajib walaupun pada prakteknya kita menggunakan library untuk mempermudah pekerjaan kita. 

Kualitas produk akhir tetap tergantung pada pemahaman kita tentang browser, html, CSS, dan JavaScript. Menurut saya pribadi, JavaScript adalah bahasa yang mudah dipelajari tetapi tidak mudah dikuasai karena untuk menguasai sebuah bahasa, kita tidak hanya perlu tahu “bagaimana” tetapi juga “kenapa”. 

Semua orang bisa menulis kode JavaScript, tetapi tidak semua paham kenapa sebuah kode ditulis dengan cara tertentu. Sifat JavaScript yang dynamic-typing seringkali mempersulit proses debugging dan mempermudah kita melakukan kesalahan tanpa kita sadari. 

Sifat ini juga menyebabkan sampai sekarang belum ada editor atau IDE yang 100% support JavaScript dengan segala fiturnya ( code hint, mass refactoring, intellisense, dll ). Beda dengan bahasa yang bersifat static-typing seperti Java, C#, dan ActionScript 3 di mana setiap IDE bisa mengenali setiap baris kode dari struktur project kita. Ditambah lagi perbedaan JavaScript engine di setiap browser yang kadang membuat frustrasi.
  • Dynamic-typing : Kita tidak perlu mendeklarasikan tipe data sebuah variabel sebelum menggunakannya. Akibatnya, pada saat program dieksekusi sebuah variabel bisa merujuk pada data bertipe string pada satu waktu, dan data numerik pada waktu lain. 
  • Static-typing: Kita wajib mendeklarasikan tipe data sebuah variabel. Selama program berjalan, variabel tersebut hanya bisa merujuk pada data dengan tipe yang telah ditentukan.  

1. ECMAScript 5

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang dibuat mengikuti spesifikasi standar yang disebut ECMAScript dan saat ini versi termodern dari ECMAScript adalah versi 5. Sebagian besar browser modern sudah mendukung ECMAScript 5 walaupun tidak ada implementasi yang 100% sama. 

Seperti biasa, Microsoft sedikit terlambat dalam implementasinya dan saat ini hanya Internet Explorer 9 ke atas yang bisa disebut kompatibel dengan ECMAScript 5. Untungnya beberapa developer membuat library untuk menutupi kekurangan Internet Explorer versi 7 & 8 sehingga kita tidak perlu bersusah payah menulis kode khusus untuk browser ini.

Library yang ditujukan untuk mengatasi atau menutupi kekurangan sebuah browser dikenal dengan sebutan Polyfill atau Shim. Berikut ini daftar beberapa polyfill yang bisa kita gunakan: https://github.com/Modernizr/Modernizr/wiki/HTML5-Cross-browser-Polyfills

2. Testing Environment

Untuk menjalankan contoh-contoh kode dalam buku ini, kita menggunakan JavaScript console yang ada di browser Chrome (buka menu JavaScript Console) atau Firefox dengan extension Firebug. Semua contoh kode kita tulis sebagai embedded script dalam blok <script></script> dalam file html kecuali jika ada keterangan bahwa kode tersebut harus ditulis dalam file .js yang terpisah. 

Berikut ini contoh file html untuk embedded script.
Pengertian JavaScript dan Contohnya

Berikut ini contoh file html untuk memuat file .js eksternal
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
  <head>
      <meta charset="utf-8" />
      <title></title>
 </head>
 <body>

   <script src="main.js"></script>
   <script>
       //kode lain
   </script>
 </body>
</html>
Untuk editor kode, saya menggunakan Microsoft Webmatrix 21 yang bisa Anda dapatkan secara gratis. Anda bebas menggunakan editor apa saja namun saya sarankan pilih editor yang mendukung code-hinting atau intellisense JavaScript. 

Di dalam contoh-contoh kode saya sering melakukan logging ke JavaScript console dengan perintah console.log(). Perintah ini bisa di-support juga oleh Firebug. Saya kurang tahu apakah browser lain juga memiliki fitur yang sama.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Pengertian JavaScript dan Contohnya"

close