Penelitian Sosial : Pengertian, Jenis dan Manfaatnya
Pernahkah kamu melakukan penelitian sosial? Pada hakikatnya
suatu penelitian biasa digunakan untuk memecahkan masalah
tertentu. Penelitian juga dapat digunakan sebagai sarana bagi ilmu
pengetahuan untuk mengembangkan ilmu tersebut.
Misalnya
penelitian di bidang kesehatan, penelitian tentang suatu penyakit,
dan lain-lain. Terlebih dalam sosiologi, penelitian digunakan sebagai
sarana pengungkapan kebenaran dalam masyarakat. Melalui
penelitian sosiologis, kita mampu memecahkan masalah-masalah
sosial yang terjadi, serta mampu memahami dan mengerti perilaku
masyarakat secara keseluruhan.
Lantas, apa yang dimaksud dengan
penelitian? Bagaimana hubungannya dengan penelitian sosial?
Bagaimana manfaatnya bagi kehidupan masyarakat? Kesemua ini akan
kita kaji bersama pada materi di bawah ini.
1. Pengertian Penelitian Sosial
Istilah lain dari penelitian adalah riset. Riset diambil dari kata
research yang berasal dari kata re (kembali) dan search (mencari),
sehingga secara etimologis istilah penelitian diartikan sebagai
”mencari kembali”, yaitu mencari bukti-bukti baru yang dikembangkan
menjadi teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu.
Setiap ilmuwan-ilmuwan baik eksakta maupun sosial melakukan
penelitian didasari adanya rasa ingin tahu atau curiosity. Dengan rasa
ingin tahu itulah mereka melakukan penelitian demi memperdalam
dan memperluas ilmu yang digelutinya.
Dengan kata lain, penelitian,
merupakan suatu upaya sistematis melalui prosedur dan langkahlangkah tertentu untuk mencari jawaban atas suatu masalah. Lantas apa itu penelitian sosial? Dalam penelitian sosial, masalahmasalah yang ingin diperoleh jawabannya adalah masalah-masalah
yang berkaitan dengan kehidupan manusia di masyarakat.
Dengan
demikian, penelitian sosial adalah suatu metode analisis situasi dan
merumuskan pelbagai masalah sosial dengan maksud untuk
menemukan aspek-aspek yang baru, memahami sebab musabab
beserta interelasinya, mengoreksi, mengadakan verifikasi dan
memperluas pengetahuan yang semuanya sangat diperlukan bagi
pengembangan teori-teori dan tindakan-tindakan praktis.
Penelitian sosial adalah suatu
metode analisis dan merumuskan pelbagai masalah
sosial dengan maksud untuk
menemukan aspek-aspek
yang baru, memahami sebab
musabab beserta interelasinya, mengoreksi mengadakan verifikasi bagi pengembangan teori-teori.
2. Macam-Macam Penelitian Sosial
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pula
masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila banyak penelitian sosial dilakukan untuk
mencari solusi yang tepat.
Kenyataan ini mendorong munculnya
berbagai macam penelitian sosial, seperti penelitian dipandang dari
sudut tujuannya, penelitian dilihat dari pendekatan yang digunakan,
dan penelitian berdasarkan pembahasan masalah.
Kesemua bentuk
penelitian ini pada intinya mempunyai tujuan yang sama, yaitu
mencari solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah sosial.
Pada pembahasan ini, kita akan mempelajari dan mengkaji setiap
bentuk dari penelitian sosial.
Barangkali kamu telah mengenal satu
dari bentuk penelitian sosial tersebut? Cobalah ungkapkan di depan
kelas!
Dilihat dari tujuannya, penelitian sosial dibedakan menjadi lima
macam yaitu:
a. Penelitian Eksploratif (Explorative Research)
Penelitian eksploratif (explorative research) adalah jenis
penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu
pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada.
Misalnya, penelitian tentang etos kerja masyarakat suku
Dayak di pedalaman Kalimantan.
b. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang
bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai gejala atau fenomena. Penelitian ini bisa
juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian
eksploratif. Contoh, penelitian tentang kemiskinan di
suatu daerah.
c. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif adalah jenis penelitian yang
bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang
mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir
dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan
sebab akibat. Contoh, penelitian tentang hubungan antara interaksi
keluarga dengan kenakalan anak.
d. Penelitian Verifikatif (Verificative Research)
Penelitian verifikatif (verificative research) adalah jenis penelitian
yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau
menggugurkan teori atau hasil penelitian sebelumnya. Misalnya,
penelitian untuk menguji teori konflik milik Ralp Dahrendorf.
e. Penelitian Pengembangan (Development Research)
Penelitian pengembangan (development research) adalah jenis
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas,
dan menggali lebih dalam sebuah teori yang dimiliki oleh ilmu
tertentu. Melalui penelitian-penelitian ini tercipta teknologiteknologi baru yang akhirnya dikenal dengan R dan D (Research
and Development).
Namun, apabila kita melihat dari sudut pendekatan yang
digunakan, penelitian sosial dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
a. Penelitian Survei
Penelitian survei adalah penelitian yang digunakan untuk
mengambil suatu generalisasi dari suatu pengamatan terbatas
menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi. Penelitian
survei dapat juga dilakukan terhadap populasi secara keseluruhan, yang biasa disebut dengan sensus. Contoh, sensus
jumlah penduduk di suatu kota.
b. Penelitian Expost Facto
Penelitian expost facto adalah penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke
belakang melalui data untuk menemukan faktor-faktor yang
mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas
peristiwa yang diteliti.
Penelitian jenis ini menggunakan logika
dasar jika ”X” maka ”Y”. Contoh, penelitian tentang interaksi dalam
keluarga terhadap kenakalan anak atau penelitian status sosial
ekonomi terhadap partisipasi dalam masyarakat.
c. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
menemukan hubungan sebab akibat antarvariabel dengan cara
melakukan kontrol langsung terhadap faktor penyebab. Dengan
demikian, penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama
dengan penelitian expost facto yaitu jika ”X” maka ”Y”.
Hanya saja
dalam penelitian eksperimen seorang peneliti bisa merancang dan
merekayasa objek yang akan diteliti. Contoh, penelitian dampak
lampu terhadap semangat kerja buruh di suatu pabrik.
d. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami
kejadian sosial berdasarkan pandangan-pandangan subjektif dari
para pelaku. Penelitian jenis ini menganggap masyarakat adalah
kumpulan dari individu-individu manusia sebagai subjek.
Berbeda dengan penelitian-penelitian jenis lain yang memandang
manusia yang diteliti sebagai objek. Dalam penelitian kualitatif,
kelompok yang teliti dipandang sebagai manusia yang mempunyai
ekspresi, perasaan, emosi, dan pandangan yang tidak mudah
diungkap dengan angket.
Oleh karena itu, penelitian jenis ini
mengandalkan teknik wawancara mendalam (depth interview)
dalam penggalian datanya. Contoh, penelitian tentang peranan
ibu dalam sebuah keluarga.
Berdasarkan manfaatnya
penelitian dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
- Penelitian murni, yang manfaatnya dirasakan untuk waktu yang lama dan biasanya hanya dirasakan bagi peneliti sendiri.
- Penelitian terapan, yang manfaat penelitian dapat dirasakan oleh berbagai kalangan.
e. Content Analysis
Content analysis adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud
menggali isi dan maksud pesan-pesan yang terkandung pada
bahan-bahan atau sumber tertentu, kemudian memberi makna
pada pesan yang terkandung di dalamnya untuk menggambarkan
gejala sosial yang terjadi. Sumber data dalam penelitian ini berupa
benda-benda hasil karya manusia seperti buku, nyanyian, lukisan,
puisi, surat kabar, pidato, dan lain-lain.
3. Manfaat Penelitian Sosial
Setiap penelitian sosial yang dilakukan sangat besar manfaatnya
bagi kehidupan masyarakat. Selain mampu memecahkan masalahmasalah sosial, penelitian mampu menemukan ilmu pengetahuan
baru yang mampu meningkatkan kemajuan bangsa.
Lihat saja perkembangan ilmu pengetahuan di negara Barat. Hampir semua ilmupengetahuan di negara Barat berkembang secara luar biasa. Hal ini
dikarenakan kegiatan penelitian dilakukan secara besar-besaran.
Dengan kata lain, kegiatan penelitian sosial mempunyai banyak
kegunaan dalam mengembangkan keilmuan pada khususnya dan
kehidupan manusia pada umumnya.
Menurut Siti Partini (sebagaimana dikutip Arif Rohman : 2002)
secara umum penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan sebagai
berikut.
a. Penjajakan (eksploratif)
yaitu berguna untuk mencari cara-cara
kemungkinan terbaik dalam memecahkan problem sosial,
sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka. Misalnya,
penelitian sosial yang ingin mencari cara-cara terbaik untuk
menanggulangi masalah tawuran pelajar.
b. Deskriptif
yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap
fenomena sosial tertentu. Contoh, penelitian sosial tentang jumlah
pengangguran, manusia lanjut usia, dan tingkat
pendidikan masyarakat suatu kabupaten.
c. Eksplanatori
yaitu berguna untuk menjelaskan sebabsebab yang melatarbelakangi suatu keadaan sosial
tertentu. Misalnya, penelitian sosial tentang pengaruh
televisi terhadap kepribadian seorang anak.
d. Evaluatif
yaitu berguna untuk mengetahui seberapa
jauh tercapainya tujuan yang ditetapkan pada awal
program. Misalnya, penelitian sosial untuk mengetahui
cara kerja sebuah organisasi sosial.
e. Prediktif
yaitu penelitian sosial berguna untuk
meramalkan kejadian atau fenomena sosial yang akan
terjadi. Misalnya, penelitian tentang akibat ke depan
dari banjir lumpur panas Sidoarjo.
Posting Komentar untuk "Penelitian Sosial : Pengertian, Jenis dan Manfaatnya"