Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerangka dan Isi Laporan Penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, kita setidak-tidaknya telah mengenal adanya empat jenis dan bentuk dari laporan penelian ilmiah. 

Namun karena adanya jenis dan bentuk laporan penelitian yang berbeda itupula, sehingga kita juga agak kesulitan untuk menentukan unsur-unsur mana saja yang harus dilaporkan, karena berarti akan sangat tergantung dari jenis serta laporan penelitiannya. 

Kerangka dan Isi Laporan Penelitian

Meskipun demikian, dalam laporan penelitian yang lengkap maka semua unsur laporan penelitian harus dimasukkan, seperti abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/grafik/ gambar, rumusan permasalahan yang diteliti, tinjauan literatur (kajian pustaka), asumsi dasar dan teori (bila ada), hipotesis (bila ada), metode penelitian yang dipakai, temuan-temuan data, analisis dan/atau interpretasi data, rangkuman dan/simpulan, saran-saran, daftar pustaka, dan lampiran. 

Dari sejumlah unsur-unsur yang akan menjadi isi laporan penelitian itu, ada beberapa hal yang cukup penting sehingga perlu dibahas dalam pembelajaran ini seperti abstrak, rumusan masalah, tinjauan pustaka, teori dan metode yang digunakan, temuan dan interpretasi, serta kesimpulan.

Untuk itulah, agar kalian mengetahui lebih jelas tentang bagaimana isi serta kerangka laporan penelitian, (khusunya laporan penelitian di bidang sosialbudaya), maka simak dan cermatilah seluruh penjelasan berikut ini. 

1. Abstrak 

Sebuah abstrak antara lain berisi uraian singkat tentang permasalahan, teori dan metode yang dipakai, dan temuan data. Abstrak dapat membantu pembaca mengetahui garis besar persoalan, metode, dan temuan data yang ada dalam laporan penelitian itu. 

Kegunaan praktis lainnya, abstrak itu dapat dipakai untuk keperluan pemuatan abstrak untuk terbitan berkala tentang penelitian-penelitian. Diharapkan dengan membaca abstrak itu, para pembaca yang tertarik untuk memahami lebih jauh laporan penelitian akan menyerukan membacanya dengan seksama. 

Sedangkan bagi pembaca yang tidak tertarik, atau mungkin tidak memiliki waktu yang cukup guna membaca seluruh isi laporan, maka hanya dengan membaca abstrak ia sudah bisa mengetahui isi laporan, meskipun hanya secara garis besar saja. 

2. Rumusan Masalah 

Setiap masalah yang diteliti harus dilaporkan dengan jelas. Apakah permasalahan itu bersifat deskriptif, eksploratif, atau eksplanatif, haruslah dinyatakan secara jelas. Haruslah dijelaskan aspek permasalahan sosial dan/atau aspek permasalahan akademik/teoritiknya. 

Sedangkan secara teknis, permasalahan penelitian tersebut hendaknya ditulis dengan bahasa serta kalimat yang jelas (mudah dipahami) serta operasional. 

3. Tinjauan Pustaka 

Tinjauan pustaka (kajian teoritik) antara lain berisi uraian tentang penelitian-penelitian sebelumnya, tentang permasalahan yang sama atau yang serupa. Setiap penelitian dan hasilnya haruslah ditempatkan dalam konteks body of knowledge-nya. Untuk itu, peneliti perlu menjelaskan kepada orang lain di mana "letak" penelitiannya. 

Selain itu, dalam tinjauan pustaka peneliti juga perlu meninjau secara kritis data yang sudah ditemukan sebelumnya, analisis-analisis apa yang sudah dilakukan sebelumnya, faktor-faktor yang belum diperhatikan oleh penelitianpenelitian sebelumnya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan logika yang ada dalam penelitian-penelitian sebelumnya, dan persetujuan atau ketidaksetujuan di antara penelitian sebelumnya.

4. Teori dan Metode yang Digunakan 

Temuan-temuan dan simpulan-simpulan dapat membuat orang lain frustasi apabila mereka tidak dapat secara jelas mengetahui kerangka teoritik, ruang lingkup penelitian, serta metode dan teknik-teknik memperoleh temuannya. 

Makna temuan ilmiah sangat tergantung dari cara atau teknik pengumpulan data serta analisisnya. Oleh karena itu ada beberapa hal yang juga perlu dilaporkan secara tegas dalam hal ini, seperti teori-teori atau asumsi dasar yang dipakai (bila ada), hipotesis-hipotesis (bila ada), populasinya, samplingnya, serta metode pengumpulan data dan analisisnya. 

5. Temuan dan Interpretasi 

Presentasi temuan data dan interpretasi harus terintegrasikan dalam keseluruhan pemikiran yang logis. Ini amat penting bagi pengembangan ilmu. Namun demikian, para pembaca juga harus mudah membedakan temuan-temuan data dengan interpretasi atas temuan-temuan data itu. 

Oleh karena proses pengorganisasiannya harus jelas, dan dilakukan secara cermat serta seefisien dan seefektif mungkin. 

Misalnya saja, pengorganisasiannya dapat dilakukan dengan menempatkan temuan data diikuti interpretasi secara bergantian, atau dengan menempatkan seluruh temuantemuan data secara tersendiri, dan baru kemudian diinterpretasikan secara tersendiri pula. 

Hal ini amat penting, sebab para pembaca juga harus dapat menganalisis atau menginterpretasikan sendiri temuan-temuan data yang sama dengan analisis serta interpretasi-interpretasinya sendiri pula. 

6. Simpulan 

Simpulan merupakan hasil penelitian. Dalam simpulan tidaklah perlu ditampilkan penjelasan-penjelasan rinci, akan tetapi yang perlu ditampilkan adalah temuan-temuan yang penting, dan (bila ada) juga perlu dijelakan hubungan antara temuan data dengan hipotesis yang diajukan. 

Simpulan antara lain berisi pernyataan apa yang sudah ditemukan tentang obyek yang diteliti dalam konteks kerangka teoritik. Ia tidak boleh menyimpulkan sesuatu yang tidak diteliti dalam konteks dan jangkauan penelitian. 

Di samping itu, kendala-kendala apa saja yang dihadapi selama penelitian, dan saran-saran serta cara-cara apa yang harus ditunjukkan guna mengatasinya juga perlu diungkapkan di sini. Unsur-unsur laporan penelitian yang juga akan mengisi (menjadi isi) laporan hasil penelitian, sebenarnya telah terungkap ketika kita membaca (mengetahui) daftar isi dari suatu laporan penelitian. 

Namun begitu, yang tertulis dalam daftar isi tersebut barulah kerangka lengkapnya saja. Atau dengan kata lain, daftar isi yang mengungkapkan isi sebuah penelitian pada hakikatnya merupakan kerangka lengkap sebuah laporan penelitian. 

Adapun secara lebih lengkap kerangka sebuah penelitian itu akan berisi (meliputi) hal-hal sebagai berikut:

Kerangka dan Isi Laporan Penelitian
Kerangka dan Isi Laporan Penelitian

Kerangka dan Isi laporan penelitian di atas bersifat luwes, artinya bagi seorang tidak perlu memaksakan diri bahwa sebuah kerangka penelitiannya harus berisi seluruh unsur-unsur sebagaimana disebutkan di atas, namun harus disesuaikan dengan jenis penelitian serta bentukbentuk laporan penelitian yang akan dibuatnya. 

Oleh karena setiap jenis penelitian maupun bentuk-bentuk laporan penelitian memuat unsur-unsur penelitian yang berbeda-beda sehingga kerangka maupun isi suatu laporan penelitian juga akan berbeda-beda pula, jadi tergantung dari masingmasing karakteristis suatu jenis penelitian maupun bentuk-bentuk laporan yang ditulisnya. 

Atau dengan kata lain, bahwa bentuk maupun isi kerangka sebuah laporan penelitian bersifat luwes, artinya bisa ditambah, dikurangi, ataupun tidak ditambah/dikurangi sama sekali, jadi tergantung dari jenis penelitian maupun bentuk laporan yang akan ditulisnya, atau dikatakan bersifat situasional dan kondisional.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Kerangka dan Isi Laporan Penelitian"

close