Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Cara Menghitung Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk adalah banyaknya individu manusia yang menempati suatu wilayah atau negara pada kurun waktu tertentu. Untuk menentukan jumlah penduduk biasanya dilakukan penghitungan yang berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu. 

3 Cara Menghitung Jumlah Penduduk

Hal ini dilakukan demi keakurasian data yang dikumpulkan. Dalam menentukan jumlah penduduk suatu wilayah diperlukan cara yang akurat untuk menjaring datanya. Dalam menjaring data demografi, ada tiga cara yang biasa dilakukan, yaitu sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei.

a. Sensus penduduk 

Sensus penduduk adalah suatu metode menjaring data penduduk dengan cara mengadakan penghitungan langsung ke lapangan. Dengan cara ini, banyak data lain yang bisa didapat selain jumlah penduduk, seperti tingkat kemakmuran dan kesehatan. 

Kedua hal tersebut dapat dilihat dengan kasat mata walaupun tanpa menanyakan secara langsung. Ada dua cara sensus yang biasa dilakukan, yaitu dengan cara de facto dan de jure. Cara de facto yaitu cara menghitung jumlah penduduk terhadap warga yang ditemukan pada saat pencacahan berlangsung, walaupun orang tersebut bukan warga asli pada wilayah yang sedang diadakan sensus. 

Cara de jure dilakukan dengan cara melakukan penghitungan terhadap warga penduduk asli dari daerah yang sedang dilakukan sensus. Jadi, andaikata ditemukan orang yang bukan asli penduduk di sana pada saat sensus, maka tidak dimasukkan dalam penghitungan. 

Untuk membedakan antara penduduk asli dan bukan asli ialah dari kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pelaksanaan sensus ini biasanya dilakukan dalam setiap kurun waktu tertentu, hal ini dilakukan selain untuk mengetahui jumlah penduduk pada saat itu, juga untuk mengetahui pertumbuhan penduduk dalam setiap tahunnya. 

Di Indonesia pada khususnya, sensus penduduk dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Bahkan di Indonesia sudah dilakukan enam kali sensus penduduk, yaitu tahun 1930, 1961, 1971, 1980, 1990, dan tahun 2000. 

Dilihat dari angka hasil sensus itu, tampak jumlah penduduk Indonesia dari awal sensus sampai akhir sensus terus mengalami kenaikan yang begitu besar. Rata-rata kenaikan jumlah penduduk Indonesia dalam setiap sensus yang dilakukan, berkisar antara 25–30 juta dalam setiap sepuluh tahun. 

Berarti, pertambahan jumlah penduduk Indonesia berkisar antara 2,5 juta sampai 3 juta orang setiap tahunnya. Kemudian jika kita bagi dalam setiap bulannya, telah lahir di Indonesia sebanyak 208 ribu–250 ribu jiwa.

3 Cara Menghitung Jumlah Penduduk

Jika dihitung dengan rentang waktu yang lebih kecil lagi, sebagai berikut. 
  • Per minggu telah lahir di Indonesia sebanyak 52 juta sampai 62,5 juta jiwa. 
  • Per hari sebesar 7,4 juta sampai 8,9 juta jiwa. 
  • Per jam sebesar 308.333 sampai 370.833 jiwa. 
  • Per menit sebesar 5138,9 sampai 6180,6 jiwa. 
  • Terakhir, per detik telah lahir di Indonesia sebanyak 85,9 sampai 103 jiwa. 
Angka-angka ini sebenarnya bisa berubah sesuai dengan keadaan dan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mencegah atau mengatur jarak kehamilan, seperti dengan program Keluarga Berencana (KB).

Dalam melakukan sensus, baik menggunakan pendekatan de jure maupun de facto, pada akhirnya terjadi saling melengkapi sebagai alat untuk kros cek terhadap data yang sudah dihasilkan. Selain pendekatan de jure dan de facto, ada juga metode yang biasa dilakukan dalam melakukan sensus. 

  • Metode house holder, yaitu metode yang dilakukan dalam sensus dengan cara mengirimkan daftar pertanyaan yang harus diisi sendiri oleh setiap kepala keluarga. 
  • Metode canvaser, yaitu suatu metode pengumpulan data demografi dengan cara petugasnya langsung datang ke masing-masing penduduk, sehingga semua daftar pertanyaan yang diajukan oleh petugas sensus diisi sendiri oleh petugas setelah mendapat jawaban dari setiap responden. 

Untuk sekedar membandingkan jumlah penduduk Indonesia dengan negara-negara lain di dunia, ternyata Indonesia berada pada posisi keempat setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.

3 Cara Menghitung Jumlah Penduduk

Dengan jumlah penduduk sebesar itu, sudah barang tentu dan sepantasnya Indonesia diperhitungkan oleh kalangan dunia luar. Selain mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah ruah, juga merupakan kawasan peluang bisnis yang menggiurkan. 

b. Registrasi 

Registrasi penduduk merupakan kumpulan berbagai keterangan dari kejadian penting yang dialami oleh manusia, seperti data perkawinan, perceraian, perpindahan penduduk, dan kejadian-kejadian penting lainnya yang tertulis. 

Semua catatan itu pada akhirnya dikumpulkan dan dipergunakan sebagai sumber data resmi dalam penghitungan semua peristiwa demografi. Walaupun mungkin saja terjadi bias pada data demografi yang terkumpul itu, karena bisa saja terjadi kesalahan penulisan data oleh responden tertentu.

c. Survei 

Survei adalah salah satu metode menjaring data penduduk dalam beberapa peristiwa demografi atau ekonomi dengan tidak menghitung seluruh responden yang ada di suatu negara, melainkan dengan cara penarikan sampel (contoh daerah) sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut. 

Sudah barang tentu sebelum menetapkan kawasan sampel itu, ditentukan dulu kriteria apa saja yang bisa dijadikan syarat suatu wilayah bisa ditetapkan sebagai kawasan sampel survei. Setelah ditetapkan sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut, baru dilakukan penghitungan terhadap seluruh responden yang ada di kawasan sampel survei itu. 

Proses penjaringan data tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan survei. Berikut ini contoh survei yang biasa dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

  • Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS), dilakukan untuk menjaring data mengenai keadaan sosial dan ekonomi penduduk Indonesia secara keseluruhan, dengan cara mengambil sampel penelitian pada wilayah-wilayah yang bisa mewakili karakteristik rakyat Indonesia. Hasil yang diperolehnya nanti akan mewakili rakyat Indonesia secara keseluruhan. 
  • Survei Penduduk Antar-Sensus (SUPAS), dilakukan untuk mendapatkan angka jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan dan biasanya dijadikan bahan rujukan dari representasi jumlah penduduk Indonesia dalam setiap kurun waktu tertentu. 

Berdasarkan tipenya, survei demografi dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut. 

1) Survei bertahap tunggal (single round surveys) 

Survei ini adalah survei untuk menjaring data berbagai peristiwa demografi seperti kelahiran, kematian, dan migrasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden mengenai berbagai kejadian demografi yang dialami di masa lalu dalam periode tertentu. 

Contoh

Diajukannya pertanyaan kepada seorang responden wanita: 

  • Berapa banyak anak yang dilahirkan dalam keadaan hidup? 
  • Berapa banyak dari anak-anak yang dilahirkan dalam keadaan hidup itu sekarang (pada waktu dilakukan survei)? 

2) Survei bertahap ganda (multiround surveys) 

Survei ini dilakukan oleh petugas pencacah jiwa di lapangan dengan melakukan kunjungan kepada responden tertentu berulang-ulang untuk mencatat berbagai peristiwa demografi yang terjadi, seperti kelahiran, kematian, atau migrasi. Tentunya kunjungan itu dilakukan dalam kurun waktu tertentu, apakah per tahun, per dua tahun, per tiga tahun, dan seterusnya. 

3) Survei bertipe kombinasi 

Survei ini dilakukan dengan cara menggabungkan cara survei tahap tunggal atau ganda dengan cara registrasi. Seperti yang diketahui, registrasi adalah proses pencatatan peristiwa demografi yang diambil dari beberapa peristiwa penting yang terjadi. Hasil dari registrasi ini kemudian digabungkan dan sekaligus dilakukan kros cek dengan hasil kedua jenis tipe survei di atas, yaitu survei tunggal dan ganda.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "3 Cara Menghitung Jumlah Penduduk"

close