Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Cara Menghitung Payback Period

Payback period merupakan istilah yang tidak asing jika di dalam dunia bisnis dan investasi. Bagi yang ingin mendalami istilah dalam bidang ekonomi ini, Anda berada di tempat yang tepat karena akan disertakan contoh soal menghitung payback period. Cara menghitung payback period ini penting dipahami untuk menghitung mekanisme keuntungan di periode tertentu. 

Pada dasarnya, istilah ini mengacu pada aktivitas pengembalian modal investasi yang disalurkan berdasarkan waktu tertentu. Nah, payback period ini memang dilakukan per proyek yang sudah diselesaikan.

Contoh Cara Menghitung Payback Period

Pengertian Payback Period

Sebelum lebih dalam memahami cara perhitungan payback period, ada baiknya untuk mengetahui pengertiannya terlebih dulu. 

  • Secara Umum

Payback period adalah bentuk pengembalian modal investasi berdasarkan durasi tertentu. Pengembalian modal yang dimaksud merujuk periode atau waktu yang dibutuhkan agar nilai investasi kembali seperti sedia kala. 

Dalam tata bahasa Indonesia, istilah di bidang ekonomi ini lebih familiar dengan pengembalian modal. 

  • Menurut Dian Wijayanto

Dian Wijayanto berpendapat bahwa pengembalian modal merupakan periode yang dibutuhkan untuk menutup seluruh dana yang dikeluarkan untuk investasi. 

  • Menurut Abdul Choliq

Payback period atau pengembalian modal bisa diartikan sebagai kisaran waktu dikembalikannya suatu modal investasi melalui keuntungan yang dihasilkan. 

  • Menurut Bambang Riyanto

Menurut Bambang Riyanto, pengembalian modal merupakan periode yang dibutuhkan untuk menutup seluruh modal yang dikeluarkan untuk sebuah investasi proyek. Pengembalian modal yang dilakukan bisa dilakukan dengan metode proceeds atau aliran kas netto. 

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa payback period memang diartikan sebagai besaran modal yang dikembalikan berdasarkan nilai investasi di awal.

Pada dasarnya, setiap investor dan pengusaha memang menggunakan istilah ini untuk mengembalikan keputusan investasi yang dibuat. Melalui keputusan tersebut, hal ini akan menentukan jadi atau tidaknya mereka berinvestasi terhadap suatu proyek. 

Lalu, proyek seperti apa yang dapat menarik investor dan pengusaha untuk memutuskan berinvestasi? Umumnya proyek dengan payback time yang cepat cenderung lebih diminati investor. Sebaliknya, proyek dengan payback time lama lebih banyak ditinggalkan investor dan pengusaha.

Cara Menghitung Payback Period

Analisis dan prediksi payback period penting dipahami bagi Anda yang terjun di bidang investasi. Dengan memahami elemen ini, investor jadi bisa memahami periode yang dibutuhkan agar modal kembali menutup sesuai nilai investasi pada kas aliran netto. 

Oleh karena itu, memahami metode atau cara menghitung payback period memang sangat krusial. Nah, cara menghitung payback period adalah dengan membagi cost of investmet atau nilai investasi dengan besaran aliran kas bersih.

Perhitungan ini dilakukan secara annual net cash flow atau dihitung berdasarkan nilai investasi dan aliran kas per tahunnya. Tak heran jika perhitungan payback period ini sudah dirumuskan berdasarkan aturan yang berlaku. Anda perlu memahami rumus dan elemen yang mempengaruhi di dalamnya agar bisa menghitung payback period dengan benar.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung payback period jika arus aliran kas berbeda setiap tahun adalah sebagai berikut. 

PP = n + (x-y)/(z-y) x 1 tahun

Keterangan:

PP: Payback Period

n: tahun terakhir saat nilai arus kas belum menutup nilai modal semula

x: nilai modal atau investasi semula

y: total kumulatif dari arus kas per periode tahun ke-n

z: total kumulatif dari arus kas per periode tahun ke-n

Melalui rumus tersebut, perlu dipahami bahwa periode pengembalian modal memiliki arus kas yang sama setiap tahunnya. Dengan demikian, bisa didapat rumus PP= (nilai investasi semula)/(nilai arus kas) x 1 tahun. 

Apabila perhitungan dari rumus tersebut didapat periode pengembalian modal yang cepat, berarti PP tersebut dinyatakan layak. Sebaliknya, jika periode pengembalian modal lama, maka masuk ke dalam kategori PP yang tidak layak. 

Periode pengembalian modal akan lebih cepat jika usulan proyek investasi lebih dari satu. Tak heran jika hal ini akan mempengaruhi kelanjutan investasi yang dilakukan.

Contoh Perhitungan Payback Period

Agar lebih memahami mengenai cara menghitung payback period, sebaiknya pahami contoh kasus yang diberikan berikut ini.

Contoh 1

PT Surya Gemilang Electronics menginvestasikan modalnya sebesar Rp100.000.000. Diketahui bahwa nilai arus kas per tahun adalah sebesar Rp50.000.000, maka berapakah payback period dari nilai investasi tersebut?

Penyelesaian:

PP= (nilai investasi semula)/(nilai arus kas) x 1 tahun. 

PP=(Rp100.000.000)/(Rp50.000.000) x 1 tahun

PP= 2 tahun

Dari perhitungan rumus di atas, didapatkan payback period dari PT Surya Gemilang Electronics sesudah menginvestasikan dana adalah 2 tahun. Artinya, dana yang diinvestasikan di suatu proyek adalah Rp100.000.000.

Sedangkan nilai uang tersebut bisa diambil kembali dalam periode 2 tahun. Contoh tersebut merupakan kasus payback period dengan arus kas yang sama per tahunnya. 

Lalu, bagaimana jika pengembalian modal dilakukan pada proceed yang berbeda tiap tahunnya? Anda bisa menemukan jawabannya melalui contoh payback period kedua berikut ini. 

Contoh 2

PT Automobile Nusantara menginvestasikan dana senilai Rp100.000.000. Dengan catatan aktiva yang tetap dan arus kas kumulatif sebagai berikut.

  • (Rp50.000.000) Rp.50.000.000
  • (Rp40.000.000) Rp.90.000.000
  • (Rp30.000.000) Rp.120.000.000
  • (Rp20.000.000) Rp.140.000.000

Berdasarkan data arus kas kumulatif di atas, didapat perhitungan payback period sebagai berikut.

PP    = 2+(Rp100.000.000-Rp90.000.000)/(Rp120.000.000–Rp90.000.000) x 1 tahun.

PP    = 2+(Rp10.000.000)/(Rp30.000.000) x 1 tahun.

PP     = 2,33 dibulatkan menjadi 2,4 yang artinya 2 tahun lebih 4 bulan.

Semoga ulasan mengenai pengertian, cara menghitung, dan contoh kasus payback period di atas bisa menambah wawasan Anda. Terlebih di bidang ekonomi, yaitu bisnis dan investasi. Informasi tentang perhitungan payback period ini penting dipahami bagi yang melakukan penanaman modal.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Contoh Cara Menghitung Payback Period"

close