Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Protokol-protokol Internet di Transport Layer

Protokol-protokol Internet di Transport Layer - Internet memiliki dua buah protokol utama dalam transport layer, sebuah protokol connection oriented dan sebuah protokol connectionless. Protokol connection oriented tersebut adalah TCP, sedangkan yang connectionless adalah UDP. Karena UDP pada dasarnya merupakan IP dengan tambahan header yang pendek, maka yang akan dibahas adalah TCP.

TCP (Transmission Control Protocol) secara spesifik dirancang untuk menyediakan aliran byte end to end yang bisa suatu interetwork yang tidak bisa diandalkan. Suatu internertwork dibedakan dengang jaringan tunggal karena bagian-bagian yang tidak sama dapat memiliki topologi, bandwith, delay, ukuran paket dan parameter lain yang sangat beda. 

Protokol-protokol Internet di Transport Layer

Setiap mesin yang mendukung TCP memiliki transportentity TCP, yaitu proses pengguna atau bagian kernel yang mengatur aliran TCP dan interface bagi IP layer. Entitas TCP menerima aliran data pengguna dari proses-proses lokal kemudian memecahnya menjadi beberapa bagian yang masing-masing bagian tidak lebih dari 64KB dan mengirimkan setiap bagian itu sebagai datagram IP yang terpisah. IP layer tidak menjamin datagram akan dikirimkan dengan benar, maka hal ini tergantung pada TCP dalam memberikan benar, maka hal ini tergantung pada TCP dalam memberikan timeout dan mentrasmisi ulang datagram tersebut bila diperlukan.

A. Model Layanan TCP 

Layanan TCP diperolah dengan membiarkan pengirim dan penerima membuat end point yang disebut dengan socket. Setiap socket memiliki nomor (alamat) socket yang terdiri atas alamat IP host dan nomor lokal 16 bit bagi host tersebut, yang disebut port. Untuk mendapatkan layanan TCP, koneksi harus dibentuk secara eksplisit diantara socket pada komputer pengirim dan socket pada komputer penerima. Panggilan socket dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Protokol-protokol Internet di Transport Layer
 panggilan socket 
Sebuah socket dapat digunakan untuk sejumlah koneksi pada saat yang bersamaan. Dengan kata lain, dua buah koneksi atau lebih dapat ditempatkan pada socket yang sama. Suatu koneksi diidentifikasikan oleh pengenal socket pada kedua sisinya, yaitu socket 1 dan socket 2. Semua koneksi TCP merupakan full duplex dan point to point. Yang dimaksud full duplex disini adalah bahwa lalu lintas dapat berjalan dua arah dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan point to point artinya bahwa setiap koneksi memiliki dua buah end point.

Koneksi TCP merupakan suatu aliran byte, bukan aliran pesan. Batasbatas pesan tidak memelihara koneksi end to end. Dan layanan terakhir dari TCP adalah urgent data. Pada saat pengguna interaktif menekan tombol DEL atau CTRL+C untuk menghentikan komputasi, aplikasi pengirim menyimpan beberapa informasi kontrol di dalam aliran data dan memberikannya ke TCP bersama-sama dengan flag URGENT. Kejadian ini menyebabkan TCP menghentikan pengakumulasian data dan segera mengirimkan seluruh data yang dimilikina untuk koneksi itu. 

1. Protokol TCP 

Entitas TCP pengirim dan penerima saling bertukar dalam bentuk segmen. Sebuah segmen header berukuran tetap 20 byte yang diikuti oleh nol atau lebih byte-byte data. Sebah segmen yang terlalu besar bagi jaringan yang disinggahinya daptat dipecah menjadi beberapa segmen oleh router. Masing-masing segmen baru mendapatkan TCP dan header IP-nya sendiri, sehingga fragmentasi yang dilakukan router menambah overload total. Protokol dasar yang digunakan oleh intitas TCP merupakan protokol jendela geser. Ketika pegirim mentransmisikan sebuah segmen, pengirim juga menghidupkan timer. 

Pada saat segmen tiba ditempat tujuan, entitas TCP penerima mengirimkan kembali sebuah segmen yang berkaitan dengan nomor acknowladgement yang sama dengan nomor urut berikfutnya yang akan diterimanya. Bila timer pengirim berhenti sebelum acknowledgement diterima, maka pengirim mentransmisikan segmen lagi. TCP harus disiapkan untuk menghadapi masalah-masalah ini dan mengatasinya dengan cara efesien. Banyak usaha yang telah dilakukan untuk mengoptimasi untuk kerja aliran TCP, termasuk menghadapi masalah jaringan.

  • Manajemen Koneksi TCP 

Koneksi dibentuk dalam TCP dengan menggunakan handshake tiga arah yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Untuk membentuk sebuah koneksi, satu sisi, misalnya server, secara pasif menunggu koneksi yang masuk dengan mengeksekusi perintah LISTEN dan ACCEPT. Sisi yang lain sebagai client, mengeksekusi perintah CONNECT yang menspesifikasikan alamat IP dan port tempat koneksi akan dibuat, ukuran segmen TCP maksumum yang akan diterima.

Bila beberapa proses mendengarkan port, maka proses tersebut diberi segmen TCP masuk. Proses dapat menerima atau akan dikirim balik. Sejumlah segmen TCP yang dikirimkan pada keadaan normal di tunjukan oleh gambar. perlu dicatat bahwa wegmen SYN mengkonsumsi 1 byte ruang urut sehingga segmen dapat diberi acknowledgement dengan jelas.

Protokol-protokol Internet di Transport Layer
Pembentukan Koneksi TCP pada Keadaan Normal

Pada saat dua buah client mencoba untuk membentuk koneksi secara bersamaan di antara dua buah socket yang sama, maka hasil dari kejadian ini dapat dilihat pada gambar.

Protokol-protokol Internet di Transport Layer
Tabrakan Panggilan 
Untuk membentuk dan melepaskan koneksi pada mesin terbatas dengan kondisi 11 keadaah, maka perlu diterapkan langkah-langkah sebagai berikut yang terlihat pada tabel berikut.

Protokol-protokol Internet di Transport Layer
Pembentukan dan Pelepasan Koneksi pada Mesin Terbatas dengan Kondisi 11 Keadaan

B. Model Layanan UDP 

Protokol transport connectionless yaitu UDP (User data Protocol) menyediakan cara bagi aplikasi untuk mengirimkan datagram IP yang dikemas kemudian mengirimkan datagram ini tanpa melakukan pembentukan koneksi. Segmen UDP terdiri dari header 8 byte yang diikuti oleh data. Dua buah prty mempunyai fungsi yang sama seperti yang dikejakan pada TCP yaitu mengidentifikasikan end point pada komputer sumber dan komputer tujuan. Field length UDP meliputi header 8 byte dan data.
Protokol-protokol Internet di Transport Layer
Header UDP
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX(Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khususuntuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer inimenyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error sertamemperbaikinya. Fungsi transport layer antara lain: Untuk memecah data ke dalam paketpaket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengansukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yanghilang di tengah jalan.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Protokol-protokol Internet di Transport Layer"

close