Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kalimat Tunggal dan Majemuk

Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan, kalimat diiringi oleh alunan titi nada, disela oleh jeda, serta diakhiri oleh intonasi final. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.

Berdasarkan jumlah frasanya (struktur gramatikal), kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, simak penjelasan berikut ini.

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah :

  1. KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja). Contoh : Abdul menari
  2. KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat). Contoh : Doni sangat rajin
  3. KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan) Contoh : Masalahnya seribu satu

Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

  1. Kalimat berpredikat verbal (P berupa kata kerja). Contoh : Ayah akan pergi ke kantor
  2. Kalimat berpredikat ajektival (P berupa kata sifat ). Contoh : Neneknya sakit
  3. Kalimat berpredikat nominal (P berupa kata benda). Contoh : Kue itu buatan Jogja
  4. Kalimat berpredikat numeral (P berupa kata bilangan). Contoh : Cupangnya tiga ekor
  5. Kalimat berpredikat preposisional (tidak semua preposisi bisa menjadi predikat). Contoh : Adik sedang ke toko

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu:

1. Kalimat Majemuk Setara (KMS)

Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dibagi menjadi lima jenis.

  • KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta. Contoh: Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
  • KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan. Contoh: Bukan saya memecahkan guci itu, melainkan adik.
  • KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau. Contoh: Tugas ini harus dikumpulkan besok atau minggu depan.
  • KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan. Contoh: Pencopet itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
  • KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan. Contoh: Mula-mula disebutkan nama-nama juara lari tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara lari tingkat SMP.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat ini terbentuk dari kalimat tunggal yang diperluas dan perluasan itu berbentuk klausa baru. Contoh: Walaupun situs itu dilengkapi dengan kemanan yang ketat, para hacker masih dapat mengacaukan data-data didalamnya.

Induk Kalimat : Para hacker masih dapat mengacaukan data-data didalamnya.

Anak Kalimat : Walaupun situs itu dilengkapi dengan keamanan yang ketat

Demikian artikel mengenai Kalimat Tunggal dan Majemuk. Anda dapat membagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Anda juga bisa berkomentar jika dirasa ada yang kurang jelas. Semoga bermanfaat untuk para pembaca dan Salam Literasi!

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Kalimat Tunggal dan Majemuk"

close