Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Wilayah dan Teori Pusat Pertumbuhan

Kategori wilayah dapat dikategorikan berdasarkan wilayah formal dan wilayah fungsional. Wilayah formal yaitu wilayah yang dicirikan statis atau wilayah geografis. Wilayah formal contohnya adalah wilayah Asia Timur dan Eropa Barat. Tujuan pengklasifikasian wilayah formal untuk mengetahui wilayah mana yang homogen atau seragam.


Kategori wilayah fungsional dicirikan dinamis, heterogen. Contohnya wilayah pegunungan akan menghasilkan sayuran, sedangkan pesisir menghasilkan ikan. Pusat pertumbuhan merupakan rangkaian kajian yang ada di dalamnya. Pusat pertumbuhan adalag suatu wilayah yang memiliki pertumbuhan yang lebih pesat dan dapat mendorong pertumbuhan daerah lain. Fungsi pusat pertumbuhan yaitu memberi kemudahan koordinasi, pemerataan pembangunan wilayah, serta dapat memicu perkembangan wilayah.

Maka dari itu simak penjelasan berikut ini mengenai Teori Pusat Pertumbuhan.

Teori Pusat Pertumbuhan

1. Teori Kutub Pertumbuhan
Dikemukakan oleh Peroux. Pembangunan bukanlah suatu proses yang terjadi secara serentak melainkan muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda beda (Arsyad, 1999).

2. Teori Tempat Sentral 
Dikemukakan oleh Walter Christaler. Teori ini untuk menentukan besarnya atau hirarki kota, banyaknya kota dan persebaran kota (Arsyad, 1999).

3. Teori Kutub Pertumbuhan
Dikemukakan oleh Faden. Teori ini menerangkan bahwa kutub pengembangan diasumsikan sebagai ruang ekonomik, di mana terdapat industri penggerak yang mendorong timbulnya industri penggerak yang nantinya akan menciptakan kutub-kutub perkembangan baru dan menciptakan efek yang menyebar (spread effect) bagi pertumbuhan di sekitarnya (Arsyad, 1999).

Dibawah ini bisa dilihat mengenai pusat-pusat pertumbuhan yang ada di Indonesia.


Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Konsep Wilayah dan Teori Pusat Pertumbuhan"

close