Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-Jenis Audit (Materi Kuliah Auditing)

Jenis-Jenis Audit (Materi Kuliah Auditing) ~ KamuBisa iO. Pada artikel ini akan dibahas mengenai penggolongan audit laporan keuangan berdasarkan luasnya pemeriksaan dan jenis pemeriksaan. Dilihat dari luasnya, audit dapat dibagi menjadi general audit dan special audit, sedangkan dilihat dari jenisnya dapat dikelompokkan menjadi management audit, compliance audit, internal audit dan computer audit.

Jenis-Jenis Audit (Materi Kuliah Auditing)

Jenis-Jenis Audit (Materi Kuliah Auditing)

A. Berdasarkan Luasnya Pemeriksaan

1. General Audit (Pemeriksaan Umum)
Pemeriksaan umum yang dilakukan Kantor Akuntan Publik tujuannya adalah memberi pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

2. Special Audit (Pemeriksaan Khusus)
Pemeriksaan yang terbatas dalam hal ini sesuai dengan permintaan dari auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik independen yang pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Di sini pemeriksa hanya memberikan pendapat pada pos-pos tertentu saja yang diperiksa, karena prosedur pemeriksaan yang dilakukan terbatas juga. Sebagai contoh dari pemeriksaan yang terbatas adalah permintaan untuk mengaudit kecurangan piutang perusahaan. Prosedur yang lakukan adalah hanya terbatas pada pos piutang, penjualan dan penerimaan kas saja. Pendapat yang akan diberikan pada akhir pemeriksaan hanya berupa apakah terjadi kecurangan pada piutang atau tidak, apabila terjadi kecurangan maka bagai mana modusnya dan berapa jumlahnya.

B. Berdasarkan Jenis Pemeriksaan

1. Management Audit (Operational Audit)
Pemeriksaan terhadap operasional perusahaan termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan management untuk mengetahui apakah kegiatan operasional perusahaan sudah berjalan secara efektif, efesien dan ekonomis pada masing-masing fungsi dalam perusahaan. Fungsi yang dimaksud misalnya fungsi produksi, fungsi penjualan, fungsi akuntansi, dll.

Prosedur audit yang dilakukan dalam operational audit yaitu:
  • Analitical review procedures : membandingkan laporan perode berjalan dengan perode yang lalu, anggaran dengan realisasinya serta analisa rasio.
  • Evaluasi atas management control system perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah terdapat sistem pengendalian manajemen dan pengendalian internal yang memadai, untuk menjamin keamanan harta perusahaan, data keuangannya dapat dipercaya, dan mencegah terjadinya kecurangan atau pemborosan.
  • Compliance Test (Pengujian Ketaatan). Untuk menilai efektifitas pengendalian internal dan sitem pengendalian anajemen dengan melakukan pemeriksaan yang di dengan sampling atas dokumen, sehingga akan diketahui apakah transaksi dan pencatatan  akuntansinya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen (perusahaan).
2. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)
Pemeriksaan yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah perusahaan telah menaati peraturan dan kebijakan, baik yang yang ditetapkan oleh pihak internal maupun pihak eksternal. Pihak internal antara lain manajemen dan dewan komisaris. Sedangkan pihak eksternal yaitu pemerintah,  Bank Indonesia, Dirjen Pajak, dll). Pemeriksaan ketaatan dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik atau Bagian Internal Audit.
3. Internal Audit
Audit yang dilakukan oleh pihak perusahaan itu sendiri yaitu bagian internal audit. Pemeriksaan yang dilakukan dapat meliputi laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan maupun atas kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan.  Laporan internal audit berupa temuan pemeriksaan mengenai penyimpangan dan kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian intern, dan saran-saran perbaikan.
4. Computer Audit
Pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya menggunakan EDP (Electronic Data Processing) System.

Ada 2 metode yang dapat dipakai, yaitu:

1. Audit Around the Computer.
Auditor hanya memeriksa input dan output dari EDP system tanpa melakukan tes terhadap proses dalam EDP system tersebut.

2. Audit Throught the Computer.
Selain memeriksa input dan output juga melakukan test atas proses EDPnya dengan menggunakan general ledger software dan memasukkan dummy data (data palsu) untuk mengetahui apakah data sudah diproses sesuai dengan system yang seharusnya.
Baca juga : Alasan Laporan Keuangan Perusahaan Perlu Diaudit (Materi Kuliah Auditing) dan Mengenal Perbedaan antara Auditing dan Akuntansi
Demikian artikel Jenis-Jenis Audit (Materi Kuliah Auditing),  Semoga bermanfaat. Untuk melihat seluruh materi Auditing dapat dilihat di >> Materi Auditing.
Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Audit (Materi Kuliah Auditing)"

close