Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menyajikan Informasi Demografi

Setelah kita mempelajari semua bentuk variabel yang bisa mempengaruhi peristiwa demografi, seperti angka kelahiran, kematian, persebaran penduduk sampai dengan menghitung proyeksi penduduk, maka langkah berikutnya kita mencoba menayangkan semua informasi yang kita dapat dengan cara yang paling menarik dan mudah dimengerti oleh orang yang membaca data demografi itu. 

Cara Menyajikan Informasi Demografi

Bukan malah sebaliknya, setelah membaca data kependudukan, seseorang menjadi lebih pusing karena cara penyajiannya yang kurang menarik dan sistematis. Ada beberapa cara dalam menayangkan informasi kependudukan, yakni dalam bentuk tabel, grafik, atau peta.

1. Bentuk Tabel 

Semua informasi dari data kependudukan dapat kita tayangkan dalam bentuk tabel. Tabel adalah sebuah bentuk gambar yang berisi deretan angka-angka hasil perhitungan. Tabel ini akan memudahkan orang dalam menyusun data yang rumit menjadi gampang dimengerti. 

Contoh: 

Pada tahun 2000, Pulau Kalimantan, yang terdiri atas Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk yang berbeda-beda. 

  • Kalimantan Barat jumlah penduduknya sebesar 3.740.017 orang dengan luas wilayah sebesar 146.760 km2 , atau hampir 7,65% dari luas Indonesia. 
  • Kalimantan Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 2.970.244 orang menempati areal seluas 37.660 km2 atau sekitar 1,96% dari luas Indonesia. 
  • Kalimantan Tengah mempunyai jumlah penduduk sebesar 1.801.504 orang dan menempati areal seluas 152.600 km2 , berarti hanya menempati 7,95% luas Indonesia. 
  • Kalimantan Timur memiliki jumlah penduduk sebesar 2.436.545 dengan menempati areal seluas 202.440 km2 atau sekitar 10.55% luas Indonesia. 

Kalau dijumlahkan, penduduk seluruh Pulau Kalimantan sebesar 10.948.310 orang dengan menempati areal seluas 539.460 km2 atau sekitar 28,11% luas seluruh Indonesia. Dari data yang panjang di atas, dapat kita sederhanakan penampilannya menjadi data yang menarik dan mudah dimengerti. 

Walau hanya sepintas membacanya langsung dapat menyimpulkan mana yang terluas dan mana yang terpadat penduduknya dari keseluruhan Pulau Kalimantan. Adapun caranya sebagai berikut. 

  • Identifikasi ada berapa variabel yang terdapat dalam data itu, sebagai dasar dalam membuat kolom dan baris pada tabel. 
  • Tentukan tahun data. 
  • Tentukan sumber data. 
  • Buat rancangan variasi dalam membuat tabel. 
  • Buat tabel dengan benar dan rapi.

2. Bentuk Grafik 

Data demografi yang kita miliki selain bisa ditampilkan dalam bentuk tabel, juga bisa ditampilkan dalam bentuk grafik. Grafik adalah cara menayangkan data dengan bantuan titik koordinat yang menghubungkan dua variabel atau lebih. 

Grafik itu sendiri banyak sekali jenisnya, tetapi yang akan dijelaskan di sini hanya tiga jenis saja, yaitu grafik garis, grafik batang, dan grafik pie. 

a. Grafik garis 

Grafik garis adalah cara menampilkan data dengan menggunakan titik-titik koordinat yang disambungkan sehingga membentuk sebuah kurva. Coba lihat, di bawah ini ada sebuah data kepadatan penduduk yang akan kita ubah ke dalam bentuk grafik garis. Dalam tiga kali sensus penduduk, yaitu tahun 1980, 1990 dan tahun 2000, kita akan melihat perkembangan kepadatan penduduk di empat provinsi di Indonesia.

b. Grafik batang 

Data demografi dapat juga disajikan dalam bentuk grafik batang, yakni menampilkan sejumlah data dengan memvisualkan titik-titik koordinat itu ke dalam bentuk seperti batang.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam menyusun komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, kita akan mendapatkan tiga bentuk piramida. Ketiga bentuk piramida itu pada dasarnya adalah grafik batang dalam versi lain. Adapun ketiga bentuk piramida tersebut adalah sebagai berikut.
  • Piramida berbentuk expansive (kerucut) Piramida yang berbentuk kerucut menandakan kelompok usia muda lebih banyak dari kelompok usia tua. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran masih tinggi, sementara tingkat kematian mulai rendah. Komposisi penduduk yang berbentuk piramida kerucut ini biasanya berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
  • Piramida berbentuk constrictive (guci terbalik) Piramida seperti guci yang terbalik memiliki arti kelompok usia tua lebih banyak daripada kelompok usia muda. Kelompok usia tua adalah manusia yang berumur di atas 60 tahun, dan kelompok usia muda adalah orang yang berumur antara 0–19 tahun. Piramida yang berbentuk constrictive ini terjadi di negaranegara yang sudah tua seperti Amerika Serikat dan Norwegia dan negara-negara lainnya di Eropa.
  • Piramida berbentuk stationary Piramida stationary berbentuk seperti granat, yang memiliki arti kelompok usia tua dengan kelompok usia muda hampir sama. Tingkat kelahiran dan kematian hampir seimbang. Ini terjadi di negara-negara yang sudah maju seperti Inggris, Perancis, Jerman, dan Belanda.
Jadi, dari ketiga bentuk piramida itu kita dapat melihat penyajian data demografi dengan cara menggunakan grafik batang, walaupun bentuk piramida itu adalah grafik batang yang divariasikan. Dalam contoh kita lihat grafik batang yang menegak/vertikal, sedangkan dalam piramida penduduk berbentuk horizontal. Itu sama saja, yang terpenting data yang kita miliki bisa tersampaikan dengan baik, dimengerti pembaca, dan tidak mengganggu estetika. 

c. Grafik pie 

Grafik pie adalah grafik yang berbentuk lingkaran, sehingga data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk visual. Biasanya data yang bisa ditampilkan dalam grafik ini adalah data yang hanya menampilkan persentase perbandingan suatu peristiwa saja. 

Misalkan kita akan menginformasikan data geografis jenis mata pencaharian penduduk di suatu wilayah pada tahun penghitungan tertentu. Tentu sangat bagus data tersebut ditayangkan melalui bentuk visual grafik pie. 

3. Bentuk Peta 

Selain grafik dan tabel yang bisa digunakan untuk menginformasikan peristiwa demografi, peta juga bisa dijadikan media. Sebagai contoh, untuk menyatakan kepadatan penduduk di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia dapat kita buat visualnya dengan cara mengarsir atau mewarnai kawasan tertentu dengan cara atau warna yang berbeda.

Jadi sekali lagi, apa pun tujuan kita dalam mengilustrasikan sebuah peristiwa demografi, bisa divisualkan lewat arsiran atau warna yang berbeda di atas peta kawasan tertentu. Arsiran yang berbeda arah dan caranya pada peta bisa mewakili berbagai muatan peristiwa demografi, begitu juga dengan warna yang berbeda-beda dapat mewakili berbagai fenomena demografi.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Cara Menyajikan Informasi Demografi"

close