Biologi : Katabolisme Karbohidrat
Metabolisme dalam makhluk hidup dapat dibedakan menjadi
katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah proses penguraian atau
pemecahan senyawa organik kompleks menjadi senyawa sederhana.
Dalam proses katabolisme, terjadi pelepasan energi sebagai hasil
pemecahan senyawa-senyawa organik kompleks tersebut.
Adapun
anabolisme adalah proses pembentukan atau penyusunan senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kompleks. Kebalikan dari katabolisme, proses
anabolisme ini memerlukan energi. Kali ini akan dibahas mengenai proses
katabolisme.
Contoh dari proses katabolisme adalah respirasi selular. Berbeda
dengan pengertian respirasi pada umumnya (proses pengikatan O2
),
respirasi selular diartikan sebagai reaksi oksidasi molekul berenergi tinggi
untuk melepaskan energinya.
Respirasi selular terjadi pada semua sel
tubuh hewan maupun tumbuhan terutama di mitokondria. Pada respirasi
selular, molekul glukosa (karbohidrat) dan bahan makanan lain diuraikan
atau dipecah menjadi karbon dioksida (CO2
), air (H2
O), dan energi
dalam bentuk ATP.
Berdasarkan keterlibatan oksigen dalam prosesnya,
respirasi selular terbagi menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Apakah Anda tahu perbedaannya?
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah proses respirasi yang menggunakan oksigen.
Secara sederhana, proses respirasi aerob pada glukosa dituliskan sebagai
berikut.
Apakah respirasi aerob terjadi sesederhana reaksi ini? Proses respirasi
aerob melewati tiga tahap, yaitu:
- Glikolisis,
- Siklus Krebs, dan
- Rantai transfer elektron.
a. Glikolisis
Glikolisis merupakan serangkaian reaksi yang terjadi di sitosol pada
hampir semua sel hidup. Pada tahap ini, terjadi pengubahan senyawa
glukosa dengan 6 atom C, menjadi dua senyawa asam piruvat dengan 3
atom C, serta NADH dan ATP. Tahap glikolisis belum membutuhkan
oksigen.
Glikolisis yang terdiri atas sepuluh reaksi, dapat disimpulkan dalam
dua tahap:
- Reaksi penambahan gugus fosfat. Pada tahap ini digunakan dua molekul ATP.
- Gliseraldehid-3-fosfat diubah menjadi asam piruvat. Selain itu, dihasilkan 4 molekul ATP dan 2 molekul NADH.
Pada tahap glikolisis dihasilkan energi dalam bentuk ATP sebanyak
4 ATP. Namun karena 2 ATP digunakan pada awal glikolisis maka hasil
akhir energi yang didapat adalah 2 ATP.
b. Siklus Krebs
Dua molekul asam piruvat hasil dari glikolisis ditransportasikan dari
sitoplasma ke dalam mitokondria, tempat terjadinya siklus Krebs. Akan
tetapi, asam piruvat sendiri tidak akan memasuki reaksi siklus Krebs
tersebut.
Asam piruvat tersebut akan diubah menjadi asetil koenzim A
(asetil koA). Tahap pengubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A
ini terkadang disebut tahap transisi atau reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Berikut ini gambar proses pengubahan satu asam piruvat menjadi asetil
koenzim A.
Kompleks senyawa asetil koenzim A inilah yang akan memasuki siklus
Krebs atau yang dikenal juga sebagai siklus asam sitrat. Koenzim A pada
pembentukan asetil KoA merupakan turunan dari vitamin B.
Siklus Krebs dijelaskan pertama kali oleh Hans Krebs pada sekitar
1930-an. Dalam siklus Krebs, satu molekul asetil KoA akan menghasilkan
4 NADH, 1 GTP, dan 1 FADH. GTP (guanin trifosfat) merupakan salah
satu bentuk molekul berenergi tinggi.
Energi yang dihasilkan satu molekul
GTP setara dengan energi yang dihasilkan satu molekul ATP. Molekul
CO2
juga dihasilkan dari siklus Krebs ini. Karena satu molekul glukosa
dipecah menjadi dua molekul asetil KoA dan masuk ke siklus Krebs,
berapa banyak molekul berenergi yang dihasilkannya?
Selain dihasilkan energi pada siklus Krebs, juga dihasilkan hidrogen
yang direaksikan dengan oksigen membentuk air. Molekul-molekul
sumber elektron seperti NADH dan FADH2
dari glikolisis dan siklus Krebs,
selanjutnya memasuki tahap transpor elektron untuk menghasilkan
molekul berenergi siap pakai.
c. Sistem Transfer Elektron
Tahap terakhir dari respirasi seluler aerob adalah sistem transfer
elektron. Tahap ini terjadi pada ruang intermembran dari mitokondria.
Pada tahap inilah ATP paling banyak dihasilkan.
Seperti Anda ketahui, sejauh ini hanya dihasilkan 4 molekul ATP
dari satu molekul glukosa, yaitu 2 molekul dari glikolisis dan 2 molekul
dari sikluk Krebs.
Akan tetapi, dari glikolisis dan siklus Krebs dihasilkan
10 NADH (2 dari glikolisis, 2 dari tahap transisi siklus Krebs, dan 6 dari
siklus Krebs) dan 2 FADH2
. Molekul-molekul inilah yang akan berperan
dalam menghasilkan ATP.
Jika Anda perhatikan, meskipun glikolisis dan siklus Krebs termasuk
tahap respirasi aerob, namun sejauh ini belum ada molekul oksigen yang
terlibat langsung dalam reaksi. Pada tahap transfer elektron inilah oksigen
terlibat secara langsung dalam reaksi.
Pada reaksi pertama, NADH mentransfer sepasang elekron kepada
molekul flavoprotein (FP). Transfer elektron mereduksi flavoprotein,
sedangkan NADH teroksidasi kembali menjadi ion NAD+. Elektron
bergerak dari flavoprotein menuju sedikitnya enam akseptor elektron yang
berbeda. Akhirnya, elektron mencapai akseptor protein terakhir berupa
sitokrom a dan a3.
2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang tidak memerlukan
oksigen. Salah satu contoh proses ini adalah proses fermentasi. Respirasi
anaerob dapat terjadi pada manusia dan hewan jika tubuh memerlukan
energi secara cepat.
Pada mikroorganisme seperti bakteri dan jamur,
respirasi anaerob dilakukan karena keadaan lingkungan yang tidak
memungkinkan dan belum memiliki sistem metabolisme yang kompleks.
Mengapa respirasi anaerob dapat terjadi dan berapa banyak energi
yang dihasilkannya?
Masih ingatkah Anda tahap glikolisis pada respirasi
aerob? Pada tahap tersebut, glukosa dapat dipecah untuk menghasilkan
total 2 ATP dan tidak memerlukan oksigen. Meskipun energi yang
dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup
bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan.
Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan
NAD+. Tanpa suplai NAD+ yang memadai, proses glikolisis pada respirasi
anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu, organisme yang melakukan
respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD+
kembali. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi anaerob
yang dilakukan organisme.
a. Fermentasi alkohol
Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceace)
melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa melalui
fermentasi menjadi alkohol (etanol). Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul
glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.
Pada proses tersebut, dibentuk
juga 2 ATP dan 2 NADH. Setiap asam piruvat diubah menjadi asetildehid
dengan membebaskan CO2
. Asetildehid diubah menjadi etanol dan
NADH diubah menjadi NAD+ untuk selanjutnya digunakan dalam
glikolisis kembali.
Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak
digunakan manusia selama ribuan tahun dalam pengolahan bahan
makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti dan minuman
beralkohol.
Posting Komentar untuk "Biologi : Katabolisme Karbohidrat"