Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembagian Ilmu Ekonomi

Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Tetapi, ilmu ekonomi baru muncul pada abad ke-18, melalui buku Adam Smith yang berjudul An Inquiri Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776). 

Itulah sebabnya Adam Smith dihormati sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Modern. Pada masa sebelumnya sebenarnya telah ada pemikir yang tertarik pada masalah ekonomi. Plato, filsuf Yunani abad ke 4 SM dan Thomas Aquinas, rohaniawan Kristen abad ke-13 Masehi yang mencoba memecahkan masalah ekonomi dengan pendekatan moral dan teologis. 

Pembagian Ilmu Ekonomi

Adapun Smith melihatnya dari sudut rasionalitas, misalnya, zaman dahulu kemiskinan dianggap sebagai takdir. Namun, semenjak zaman modern (abad ke-18) kemiskinan dipandang ada kaitannya dengan ketidakmampuan bekerja produktif atau karena tidak memiliki tanah. 

Lebih lanjut Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri, karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangantangan tak terlihat (invisible hands). 

Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian. Fokus pembahasan klasik adalah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Itu sebabnya teori klasik identik dengan teori ekonomi mikro.

Depresi besar yang terjadi tahun 1930-an telah membuyarkan keyakinan terhadap pandangan klasik. Untunglah dalam keadaan yang genting, seorang ekonom Inggris, John Maynard Keynes, menyampaikan ide dan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money, yang terbit tahun1936. 

Menurut Keynes, kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu menekankan masalah ekonomi dari sisi penawaran. Keynes berpendapat untuk pemulihan dilakukan dengan memasukkan peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulus sisi permintaan. 

Pokok pikiran Keynes telah membawa perubahan dalam ilmu ekonomi, dan berkembang menjadi ilmu ekonomi makro. Alfred W. Stoiner dan Douglas C. Hagues membagi ilmu ekonomi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. 

  1. Ilmu ekonomi deskriptif (Descriptive Economic), yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari dan mengumpulkan fakta-fakta yang ada hubungannya dengan suatu masalah. 
  2. Ilmu ekonomi terapan (Applied Economic), yaitu ilmu ekonomi yang menggunakan rangka dasar umum dari analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif. 
  3. Ilmu ekonomi teori (Economic Theory), yaitu ilmu ekonomi yang memberikan penjelasan mengenai cara suatu sistem bekerja dan ciriciri penting dari sistem tersebut.
Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Perbedaan antara teori ekonomi mikro dengan teori ekonomi makro dapat dilihat dari lingkup analisis, fokus analisis, aspek analisis, tujuan analisis, dan asumsi. 

1. Ruang Lingkup Analisis 

Ibarat hutan, teori ekonomi mikro mempelajari pohon-pohonnya. Adapun teori ekonomi makro mempelajari hutannya itu sendiri. Teori ekonomi mikro diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. 

Adapun teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegiatan perekonomian, bersifat global dan tidak memerhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Misalnya, ekonomi mikro berbicara permintaan dan penawaran suatu barang (misalnya permintaan mobil atau penawaran kopi), adapun yang dibahas di dalam ekonomi makro membahas permintaan dan penawaran barang-barang secara keseluruhan (agregat). 

2. Fokus Analisis 

Fokus analisis teori ekonomi mikro adalah mengenai perilaku individu seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja, dan konsumen dalam konteks yang lebih terbatas (industri). Sementara dalam teori ekonomi makro, fokus pembahasannya berkaitan dengan bagaimana perilaku rumah tangga swasta, pemerintah, dan perdagangan luar negeri (ekspor-impor) dalam konteks keseluruhan (agregat). 

3. Aspek Analisis 

a. Teori Ekonomi Mikro 

Beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi mikro yaitu: 
  1. proses penentuan tingkat harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar (teori harga); 
  2. perilaku pembeli dan penjual; bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkan; dan bagaimana seorang penjual atau produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya; 
  3. interaksi di pasar faktor produksi. 

b. Teori Ekonomi Makro 

Beberapa aspek yang dianalisis dalam teori ekonomi makro, antara lain. 
  1. menentukan kegiatan perekonomian negara, perubahan harga-harga dan pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran agregat; 
  2. pengeluaran agregat; 
  3. mengatasi pengangguran dan inflasi; 
  4. kebijakan fiskal dan moneter; 
  5. pertumbuhan ekonomi; 
  6. permintaan dan penawaran agregat. 
Permintaan angregat adalah hubungan antara jumlah output yang diminta dan tingkat harga agregat. Adapun penawaran agregat adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam tingkat harga tertentu.

4. Tujuan Analisis 

Teori ekonomi mikro lebih memfokuskan pada upaya pemecahan terhadap bagaimana mengalokasikan sumber daya agar dapat diperoleh kombinasi yang tepat. Adapun teori ekonomi makro lebih banyak menganalisis pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara menyeluruh. 

5. Asumsi (Anggapan Dasar yang Digunakan) 

Anggapan dasar yang digunakan dalam ekonomi mikro, yaitu sebagai berikut. 
  • Semua sumber produktif bekerja dan dipergunakan sepenuhnya, dengan kata lain mekanisme pasar berjalan (fully employed) sehingga tidak ada satupun yang menganggur. 
  • Semua barang yang dihasilkan pasti terjual habis. 
Adapun anggapan dasar yang digunakan dalam ekonomi makro, yaitu sebagai berikut. 
  • Perekonomian tidak selalu berada dalam keadaan full employment, yaitu mekanisme pasar tidak berjalan dengan sendirinya, jadi mungkin sekali masih terdapat pengangguran. 
  • Kemungkinan terjadinya over produksi (produksi yang berlebihan), sehingga tidak semua hasil produksi dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu diperlukan campur tangan pemerintah.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Pembagian Ilmu Ekonomi"

close