Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lukisan Gua Tertua Berusia 40.000 Tahun Berada di Maros


Lukisan Gua Tertua Berusia 40.000 Tahun Berada di Maros - Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan terkenal akan kekayaan alamnya yang menakjubkan. Jejeran Pegunungan Karst yang menjulang tinggi dan desiran air terjun Bantimurung, menggambarkan betapa indahnya potensi wisata didaerah ini.

Selain wisata alam, di Maros juga terdapat wisata prasejarah yang sayang untuk dilewatkan. Tepatnya di Taman Prasejarah Leang-Leang, disini terdapat lukisan purba yang diperkirakan berumur 40.000 tahun. Didalam situs ini terdapat Gua Pettae dan Gua Petta Kere, yang didalamnya terdapat beberapa lukisan purba.

Seorang wartawan sains dari BBC yang bernama Pallab Ghosh, pernah mengulas tentang usia lukisan purba tersebut. Sedangkan para ilmuwan dari Australia dan Indonesia meneliti lapisan stalaktit di gua yang menutupi lukisan tersebut.


Dari hasil penilitian Dr Maxime Aubert, dari Universitas Griffith di Queensland, Australia menyebutkan bahwa usia lukisan didalam gua, berusia kurang lebih 39.900 tahun dan merupakan lukisan stensil tangan tertua di dunia. Dan menerangkan salah satu lukisan tersebut terkuno untuk ukuran sejenisnya.

Lukisan yang terdapat di Gua Pettae berupa lima gambar telapak tangan, satu gambar babi rusa sedang loncat dengan anak panah di bagian dada. Sedangkan Gua Petta Kere yang lokasinya sekitar 300 meter dari Gua Pettae, memiliki dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan, alat serpih bilah, dan mata panah.

Jika diperhatikan, lukisan – lukisan itu menceritakan tentang kehidupan sosial, seperti aktifitas harian bercocok tanam, berternak dan berburu. Dan bahan-bahan yang digunakan untuk melukis terbuat dari perwarna alami, cara menggambarnya pun hanya ditempelkan ke dinding dan langit-langit gua.


Perlu diketahui pula jika lukisan-lukisan yang berada dikawasan prasejarah ini lebih tua, dibandingkan dengan lukisan purba di Gua Chauvet, di Prancis. Penelitian yang dilakukan dileang-leang ini, pertama kali dimulai pada tahun 1950 oleh dua arkeolog Belanda, yaitu Van Heekeren dan Heeren Palm. Salah seorang pemimpin peneliti di Sulawesi, Menurut Dr Adam Brum kepada BBC, mengatakan terdapat juga tempat – tempat di Asia dan juga Australia, memiliki karya seni yang sangat tua namun belum sempat diteliti secara akurat usianya.

Sementara itu, Dr Muhammad Ramli, pakar arkeologi, mengatakan pada awal tahun 1980an, banyak lukisan gua di situs ini dalam bentuk stensil tangan, namun sedikit demi sedikit mulai terkikis polusi akibat adanya industry lokal, seperti yang anda lihat saat ini. Dia pun menambahkan, perlu adanya konservasi yag dapat menjaga lukisan-lukisan agar dapat bertahan.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Lukisan Gua Tertua Berusia 40.000 Tahun Berada di Maros"

close