Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manfaat Six Sigma DMAIC dan Tahapan Implementasinya

Produk rusak yang dihasilkan dalam proses produksi merupakan suatu kerugian yang besar bagi perusahaan. Untuk itu diperlukan perbaikan dan pengendalian kualitas untuk mengatasi hal tersebut. Six Sigma merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membawa perusahaan berada pada tingkat produk cacat sehingga produk-produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.  

Produk cacat yang semakin banyak selama proses produk membuat biaya produksi yang dikeluarkan akan lebih banyak pula. Jika sudah demikian harga pokok produksi akan menjadi lebih tinggi sehingga berimbas pada harga jual yang tinggi pula. Produk tersebut akan kalah saing dengan perusahaan sejenis yang menghasilkan produk dengan harga jual lebih murah dan kualitas yang lebih baik untuk jenis produk yang sama.

 

Apa itu Six Sigma?


Six sigma adalah sebuah proses yang mengaplikasikan alat-alat statistik dan teknik peningkatan kualitas produk sehingga tercipta 99,99966% baik atau 3,4 produk cacat dari sejuta produk.

Perusahaan yang menerapkan konsep Six Sigma dalam bisnisnya akan dapat melakukan peningkatan kinerjanya yang luar biasa dengan terobosan strategi yang aktual.


Manfaat Six Sigma

Penerapan six sigma di sebuah perusahaan menjadi strategi terobosan yang memungkinkan perusahaan dapat melakukan peningkatan luar biasa. Berikut ini adalah beberapa manfaat six sigma bagi perusahaan, yaitu:


  1. Membangun sukses yang berkelanjutan
    Six sigma menciptakan keahlian dan budaya kerja untuk terus-menerus berinovasi sehingga dapat menguasai pasar.

  2. Mengatur tujuan kinerja bagi setiap karyawan
    Six sigma membuat setiap orang bekerja dalam arah yang sama dan berfokus untuk menciptakan tujuan bersama yang konsisten.

  3. Meningkatkan nilai produk pada pelanggan
    Perusahaan mempelajari nilai apa yang berarti bagi para pelanggan dan merencanakan bagaimana menciptakannya sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari produk (barang atau jasa) yang diterima.

  4. Meningkatkan perbaikan (continous improvement)
    Six sigma membantu perusahaan untuk tidak hanya meningkatkan kinerjanya tetapi juga meningkatkan perbaikan sehingga akan mampu memenangkan persaingan.

  5. Memudahkan pembinaan karyawan
    Six sigma meningkatkan dan mempercepat setiap pegawainya untuk mengembangkan inovasi dan ide-ide baru mereka.

  6. Memudahkan perusahaan dalam melakukan perubahan strategi
    Six sigma membantu perusahaan untuk dapat memperkenalkan produk barunya, sehingga perusahaan dapat memasuki pasar baru dengan strategi dan prosedur yang baru pula. Perusahaan akan mampu  melakukan penyesuaian-penyesuaian kecil ataupun perubahan-perubahan besar demi kesuksesan sebuah bisnis.

  7. Meningkatkan keuntungan
    Penerapan metode Six Sigma pada perusahaan akan mampu menurunkan biaya produksi yang dikeluarkan. Dengan demikian keuntungan yang didapatkan perusahaan akan meningkat atau bahkan dapat meningkatkan posisi pasarnya dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

6 Aspek Penting dalam Penerapan Konsep Six Sigma

Tujuan penerapan Six Sigma sendiri adalah untuk menghasilkan kemungkinan (probabilitas) kecacatan sebesar 0,00034% atau 3,4 unit kecacatan dalam satu juta unit yang diproduksi. Berikut ini adalah Tabel Konsep Motorola’s 6-Sigma Process yang menjelaskan pembagian kategori dari presentase  jumlah kecacatan:

Sigma

DPMO

Presentase Kerusakan

Kategori

1

691.462

69,15%

Perusahaan Sangat Tidak Kompetitif

2

308.538

30,85%

Rata-rata Industri Indonesia

3

66.807

6,68%

Rata-rata Industri

4

6.210

0,62%

Rata-rata Industri USA

5

233

0,023%

Rata-rata Industri Jepang

6

3,4

0,00034%

Perusahaan Kelas Dunia

Ket: 

  • DPMO = Defects Per Million Opportunities atau Cacat per Satu Juta kesempatan

Dari tabel di atas terlihat bahwa Six Sigma lebih baik daripada 5-Sigma, lebih baik dari 4-Sigma.

Perusahaan dapat menjadikan Six Sigma sebagai ukuran target kinerja sistem industri. Ketika target sigma yang ingin dicapai semakin tinggi, maka kinerja sistem industri harus semakin baik.

Sebagai sebuah proses disiplin tinggi untuk membantu menghantarkan produk mendekati sempurna, perusahaan harus memperhatikan 6 aspek kunci dalam penerapan Six Sigma, yaitu berikut ini:

  1. Mengidentifikasi pelanggan.
  2. Mengidentifikasi produk.
  3. Mengidentifikasi kebutuhan dalam proses produksi 
  4. Mendefinisikan proses sehingga didapatkan  angkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh berulangkali.
  5. Minimalkan kesalahan dalam proses dan kurangi semua pemborosan yang ada.
  6. Meningkatkan kapabilitas secara terus menerus menuju target Six Sigma

Tahapan Implementasi Six Sigma DMAIC

 


Berikut ini adalah tahapan implementasi Six Sigma yang terdiri dari lima langkah yaitu metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control).


1. Define
 

Define merupakan tahapan awal dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap define perusahaan melakukan dua aktivitas berikut ini:

  • Mendefinisikan proses inti perusahan
  • Mendefinisikan kebutuhan spesifik pelanggan


2. Measure
 

Tahap ini adalah organisasi atau perusahaan melakukan validasi permasalahan, mengukur dan menganalisis permasalahan dari data yang sudah dikumpulkan sebelumnya.

Dua sasaran utama dalam tahapan measure ini adalah:

  • Mengumpulkan data untuk kemudian dapat divalidasi dan dikualifikasikan masalah dan cara mengatasinya.
  • Perusahaan mulai mengevaluasi fakta dari data yang didapatkan sebelumnya sehingga didapatkan penyebab mayor (utama) mengenai masalah kecacatan produk.

3. Analyze 

Tahap ketiga dalam DMAIC adalah Analyze, dimana perusahaan menganalisa hubungan sebab-akibat berbagai faktor yang dipelajari untuk mengetahui faktor-faktor utama yang perlu dikendalikan untuk meningkatkan kualitas produk.

4. Improve

Pada tahap ini perusahaan merancang solusi dalam melakukan pengendalian dan peningkatan kualitas dengan karakteristik kualitas (CTQ atau Critical-to-quality). Harapannya, perusahaan dapat meningkatkan nilai DPMO dan tingkat kapabilitas Sigma.
 

5. Control

Pada tahap terakhir ini, perusahaan melakukan control dengan mempertahankan dan memperbaiki perubahan yang dibuat dalam fase improve. Ketika sudah mencapai tahap ini, keuntungan perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan dengan cara melakukan perbaikan terus-menerus untuk memastikan kesuksesan yang berkelanjutan, membuat rencana pengendalian, dan mengupdate dokumen pembaruan. 

Itulah ulasan mengenai konsep six sigma. Penerapan metode Six Sigma pada proses produksi dapat membawa perusahaan berada pada tingkat produk cacat terendah atau bahkan menuju kesempurnaan (zero defect).

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Manfaat Six Sigma DMAIC dan Tahapan Implementasinya"

close