Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masalah Pokok Ekonomi Klasik dan Modern

Masalah Pokok Ekonomi Klasik

Pada dasarnya masalah pokok ekonomi klasik bermuara pada upaya menciptakan kemakmuran masyarakat. Apakah yang dimaksud dengan kemakmuran itu? Salah satu tolak ukur konkret kemakmuran suatu masyarakat adalah tersedianya barang dan jasa yang diperlukan. Dengan kata lain kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dan benda pemuas kebutuhan. Penciptaan keseimbangan itu bukanlah perkara gampang. Apakah yang harus di lakukan agar keadaan seperti itu tercipta? Pertanyaan ini dapat dirincikan menjadi tiga permasalahan berikut :


1. Masalah Produksi 

Persoalannya di sini adalah apakah barang ataupun jasa yang diinginkan memang tersedia di tengah masyarakat. Persoalan ini merupakan ruang lingkup produksi. Dalam masyarakat memang terdapat beragam kebutuhan, meskipun demikian bukanlah berarti setiap orang memiliki kebutuhannya sendiri - sendiri. Situasi sosial budaya yang serupa memunculkan kebutuhan yang serupa. Misalnya kebutuhan akan beras jelas merupakan kebutuhan sebagian besar penduduk indonesia. Kemudian kebutuhan pun dapat ditentukan oleh musim tertentu. Menjelang Idul Adha misalnya kebutuhan akan sapi dan kambing potong lebih membengkak. Nah, berdasarkan data dan kebutuhan yang nyata didapat, barulah produsen dapat beroleh kepastian akan barang atau jasa apakah yang akan dihasilkan. Kepastian ini amatlah penting agar barang atau jasa yang tersedia memang merupakan barang ataupun jasa yang diinginkan.

2. Masalah Distribusi 

Persoalannya disini adalah apakah barang dan jasa yang telah dihasilkan dapat sampai ke tangan masyarakat. Persoalan ini merupakan ruang lingkup distribusi. Dalam ruang lingkup ini ditentukanlah langkah - langkah agar produk dapat tersalur ke orang yang tepat. Jangan sampai produksi yang telah terlaksana dengan bai menjadi percuma gara - gara barang dan jasa yang telah dihasilkan tetap terpendam pihak produsen. Untuk itulah perlu dipikirkan sarana yang perlu sebagai penunjang tersalurnya barang dan jasa hasil produksi ke masyarakat. Suatu perusahaan penerbitan misalnya memanfaatkan armada kendaraan dan toko - toko buku sebagaimanapun sarana distribusi disesuaikan dengan kondisi produsen, hasil produksi, maupun masyarakat secara keseluruhan. Misalnya permasalahan meningkatnya kebutuhan masyarakat suatu wilayah akan obat dipecahkan dengan cara memperderas penyediaan obat di apotik atau toko - toko obat di wilayah yang bersangkutan.

3. Masalah Konsumsi 

Persoalannya disini adalah apakah barang dan jasa hasil produksi memang dipakai atau dihabiskan oleh masyarakat. Persoalan ini merupakan ruang lingkup konsumsi. Ada dua kemungkinan yang menjadi kendala berlangsungnya proses konsums. Pertama, produk tertentu sampai ke pihak masyarakat yang tidak tepat. Misalnya berapa pun banyakanya kompor gas akan terbuang percuma kalau dijual di wilayah yang tidak terdapat tabung gas. Kedua, produk tertentu tidak terjangkau oleh masyarakat. Misalnya beberapapun banyaknya komputer akan sia-sia kalau dijual ke wilayah yang memiliki daya beli rendah. Sampai disini kita dapat menyimpulkan bahwa kemakmuran suatu masyarakat nampak dari terpenuhnya segala macam kebutuhan. Keterpenuhan ini menjadi mungkin kalau barang dan jasa kebutuhan dapat sampai dan dipakai (terjangkau) oleh masyarakat yang bersangkutan. Semakin banyak barang dan jasa yang tersedia dan terpakai, semakin makmurlah masyarakat yang bersangkutan. 

Masalah Pokok Ekonomi Modern


Semakin tumbuh dan majemuknya kehidupan ekonomi masyarakat mengakibatkan kehidupan ekonomi yang juga bertambah luas dan kompleks. Akibatnya pokok persoalan ekonomi terutama berorientasi pada bagaimana mendamaikan kebutuhan manusia yang tak terbatas dengan benda pemuas kebutuhan yang terbatas. Masalah ini amat rumit dan berbelit belit karena menyangkut jutaan orang. Selain itu ada banyak hal yang terkait dengan masalah ini, seperti perusahaan besar dan kecil, kredit bank, pajak, inflasi, impor, kurs, uang asing, dan penganggruan. Semuanya saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Oleh karena sasaran akhir adalah tetap kemakmuran, masalah pokok ekonomi modern pun pada dasarnya tetap berkisar pada lika - liku produksi, distribusi, dan konsumsi. Akan tetapi tinjaunnya sekarang sudah semakin kompleks. Ada banyak hal tambahan yang perlu dipertimbangkan. Permasalahan produksi misalnya antara lain mencakup hal - hal berikut :

1. Apa dan Berapa Banyak Barang atau Jasa yang Dihasilkan ?

Dalam memproduksi barang ataupun jasa, harus ditentukan produk apa yang harus dihasilkan dan berapa jumlahnya. Kali ini penentuannya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, melainkan juga untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Misalnya seandainnya ada tanah tersedia, digunakan untuk apa sebaiknya ? Perkebunan kelapa sawitkah, karet, ataukah untuk indistrusi, real, estate, perkantoran? Berapa jumlah barang yang dibutuhkan oleh masyarakat? Kemajemukan masyarakat beserta kebutuhannya dengan sendirinya menuntut diadakannya survei pasar yang cermat. Tanpa langkah seperti itu, pihak produsen akan meraba - raba saja dalam menentukan jenis dan jumlah produk yang akan dihasilkan. Sudah tentu hal ini akan berakibat tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat sehingga keuntungan yang mau diraih pihak produsen pun menjadi hilang. Sekarang ini kita lihat bermunculannya usaha - usaha jasa dibidang survei ataupun riset. Gejala ini memperlihatkan betapa pentingnya diperoleh suatu data statistik mengenai kebutuhan aktual masyarakat.

2. Bagaimana Cara Memproduksi ?

Setelah diperoleh kepastian mengenai jenis dan jumlah barang ataupun jasa yang diinginkan oleh masyarakat, selanjutnya dirancang cara an langkah memproduksikan barang ataupun jasa yang dimaksud. Hal - hal yang harus dipertimbangkan dalam berproduksi :
  • bagaimana mengkombinasikan sumber daya dan sumber produksi yang tersedia (sumber daya alam, tenaga kerja, dan juga modal) sehingga diperoleh hasil maksimal yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat?
  • Bagaimana mengatur biaya pengkombinasian tadi agar dapat ditekan seminimum mungkin untuk meraih keuntungan semaksimum mungkin ? 
  • Bagaimana menentukan teknik produksi ?
  • Manakah yang harus lebih dominan, intensifikasi modal (lebih banyak menggunakan mesin / peralatan) ataukah intensifikasi tenaga (padat karya) ? Misalnya produksi dengan peralatan canggih dari teknologi mutakhir akan meningkatkan produksi, tetapi tidak memperlukan kesempatan kerja. Sebaliknya cara produksi yang padat karya mungkin hasilnya kurang banyak, tetapi memberikan kesempatan kerja bagi orang banyak.
  • Bagaimana kestabilan harga dan nilai uang serta pengaruh ekonomi dunia ?

3. Siapakah Pelaku Produksi ?

Salah satu ciri modernisasi adalah spesialisasi. Gejaa ini terasa juga dalam proses produksi. Setelah kedua langkah diatas, selanjutnya dikoordinasi pihak manakah yang menangani produksi jenis barang ataupun jasa tertentu. Apakah pemerintah, swasta, atau kerjasama antara keduanya. Seandainya tidak ada koordinasi, bisa terjadi penumpukan produksi di bidang tertentu, sementara bidang lain malah lowong. Atau bisa pulak terjadi persaingan bebas yang tak terkendali. Tampaklah disini pertimbangan mengenai pelaku produksi benar - benar menyangkut kepentingan ekonomi negara secara keseluruhan.

4. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi ?

Menyangkut masalah untuk siapa barang dan jasa produksi maka hal - hal yang perlu dipertimbangkan antara lain sebagai berikut :
  1. Siapa yang akan mengkonsumsi atau membeli hasil produksi ?
  2. Bagaimanakah penyaluran hasil produksi kepada konsumen nantinya ?
  3. Apakah angkatan kerja mendapat pekerjaan atas tempat mecari nafkah ?
Kalau tingkat penganggruran tinggi, daya beli masyarakat akan rendah yang berakibat terbengkalainya hasil produksi. Semakin kompleksnya pertimbangan sekitar proses produksi tentunya akan berdampak juga pada kompleksitas distribusi dan konsumsi.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Masalah Pokok Ekonomi Klasik dan Modern"

close