Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Tipe Lembaga Sosial

Istilah lembaga berasal dari kata institution yang menunjukan pada pengertian tentang sesuatu yang telah mapan. Dalam pengertian sosiologis lembaga dapat dilukiskan sebagai suatu organ yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Lembagalembaga pada mulanya terbentuk dari suatu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sampai menjadi adat istiadat kemudian berkembang menjadi tata kelakuan (mores).

<a href="http://www.freepik.com">Designed by rawpixel.com / Freepik</a>

Kebiasaan dan tata pelakuan merupakan cara manusia bertingkah laku yang indah mempunyai struktur dalam kehidupan masyarakat. Seiring dari uraian diatas tentang definisi lembaga ada beberapa tokoh mengemukakan tentang lembaga sebagai berikut.

1. R.M Mac Iver dan C.H Page, dalam bukunya yang berjudul society, bahwa lembaga merupakan bentuk-bentuk atau kondisi-kondisi prosedur yang mapan, yang menjadi karakteristik bagi aktivitas kelompok. Kelompok yang melaksanakan patokan-patokan tersebut, disebut asosiasi.

2. Berger, menamakannya sebagai suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.

3. Mayor Polak JBAF. (1979), menyatakan bahwa lembaga atau social institution, adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.

4. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (1964), menerjemahkan social institution sebagai ”lembaga kemasyarakatan”. Kata lembaga dianggap tepat, oleh karena kecuali menunjuk pada suatu bentuk, juga menyandang pengertian abstrak tentang adanya kaidahkaidah.

Lembaga itu mempunyai tujuan untuk mengatur antar hubungan yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang paling penting. Sumber menjelaskan bahwa lembaga itu melibatkan bukan saja pola aktivitas yang lahir dari segi sosial untuk memenuhi keperluan manusia tetapi juga pola organisasi untuk melaksanakannya. Kebutuhan itu antara lain: mencari rezeki, prokreasi atau melanjutkan jenis memenuhi keperluan roh, dan menjaga ketertiban.

Dalam kaitannya dengan uraian diatas seorang tokoh yang bernama W. Hamilton, bahwa lembaga merupakan tata cara kehidupan kelompok yang apabila dilanggar akan dijatuhi berbagai derajat sanksi.

Soedjono Soekamto (1982) menyimpulkan menurut sudut pandang sosiologis dengan meletakkan institusi sebagai lembaga kemasyarakatan, yaitu sebagai suatu jaringan daripada  proses-proses hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya.

Summer melihatnya dari sudut kebudayaan, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Pentingnya adalah agar ada keteraturan dan integrasi dalam masyarakat.

Dari beberapa uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa lembaga adalah proses-proses berstruktur (tersusun) untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.

Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Lembaga itu mempunyai tujuan untuk mengantur antara hubungan yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang paling penting. Sebelum pada tipe-tipe lembaga sosial kita ulas tentang tipe pengendalian sosial.

Pengendalian sosial memiliki dua tipe yaitu pengendalian sosial resmi (formal) dan pengendalian sosial tidak resmi (informal).

a. Pengendalian sosial formal

Pengendalian sosial formal adalah pengendalian sosial yang pengawasannya dilakukan oleh negara atau badan-badan yang mempunyai kedudukan tetap. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan prosedur yang jelas.

b. Pengendalian sosial informal

Pengendalian sosial informal adalah pengendalian sosial yang menunjukkan pada seperangkat norma sosial yang memaksa orang untuk bertindak sesuai dengan kesepakatan, namun tidak ada lembaga pendukung yang melaksanakannya secara tetap.

Dua tipe pengendalian sosial diatas dilakukan oleh sejumlah lembaga atau pranata sosial. Contoh lembaga atau pranata sosial adalah sebagai berikut.

  1. Kepolisian
  2. Pengadilan
  3. Tokoh adat
  4. Tokoh agama
  5. Tokoh masyarakat.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa tipe–tipe lembaga sosial itu ada yang bersifat formal dan yang bersifat informal.



Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Tipe Lembaga Sosial"

close