Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kopling

Kopling terletak di antara roda gila dan transmisi. Tugas utama kopling adalah memutus dan menghubungkan putaran dari poros engkol ke transmisi dengan halus. Kopling sangat diperlukan pada motor – motor yang tenaganya diteruskan untuk dimanfaatkan seperti motor pada mobil, mesin uap dan sebagainya, karena pada awalnya motor yang  hidup harus dapat berputar bebas tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu tenaganya. Kopling ada bermacam – macam yaitu kopling gesek, kopling sentrifugal, kopling fluida, dan koping magnet. Yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah kopling gesek dan kopling fluida. Kopling gesek digolongkan menjadi dua bagian yaitu kopling model piringan dan kopling model kerucut. Kopling plat ada dua macam yaitu kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang komponen plat – platnya terendam oleh minyak. Kopling plat kering adalah kopling yang komponen platnya tidak terendam oleh minyak. Yang banyak digunakna mobil sekarang ini adalah kopling gesek plat kering tunggal. Kopling gesek plat kering tunggal mempunyai konstruksi yang sederhana sehingga mudah untuk dilayani dan diperbaiki. Komponen – komponen plat kopling gesek kering tunggal adalah:
  1. Plat penekan. Plat ini berfungsi untuk menekankan plat kopling terhadap roda gila dengan tekanan dari pegas – pegas kopling
  2. Plat kopling. Terletak antara roda gila dan plat tekan. Plat kopling inilah yang sebenarnya meneruskan putaran motor ke transmisi dengan adanya  gesekan yang kuat.
  3. Tuas – tuas penekan. Tuas – tuas penekan berhubungan dengan plat penekan. Tuas – tuas penekan ini dijamin oleh tutup kopling. Bagian ujung luar tuas – tuas penekan ini dibautkan pada plat penekan.
  4. Bantalan pembebas. Bantalan pembebas bergerak maju – mundur pada poros masuk kopling karena adanya bantuan dari garpu pembebas kopling.

Pegas yang digunakan pada kopling gesek ada dua macam yaitu pegas koil dan pegas diafragma. Pada kopling dengan pegas diafragma, tuas – tuas dan pegas pembebas yang biasanyag menggunakan pegas koil digantikan oleh pegas diafragma. Dengan pegas diafragma ini gaya penekanan pada pedal kopling  lebih ringan, penekanan terhadap plat kopling juga lebih merata. Kopling gesek dengan pegas diafragma paling banyak digunakan.

Pemeriksaan langkah bebas kopling


Pemeriksaa langkah bebas  kopling harus dilakukan dengan teliti karena yang utama di dalam memeriksa langkah bebas kopling adalah dengan menggunakan perasaan. Langkah bebas kopling adalah jarak beas tekan yang harus dilalui oleh pedal kopling dari kedudukan tidak ditekan sampai pada kedudukan di man kopling mulai terlepas. Tekanlah pedal kopling dengan ujung - ujung jari tangan. Rasakan sampai pedal kopling membutuhkan gaya tertentu yang lebih besar. Ukur jarak antara pedal kopling sebelum ditekan sampai kedudukan penambahan gaya tersebut dengan teliti. Langkah bebas tersebut antara 20 - 40 mm.

Pemeriksaan terhadap kopling yang menggesek:

Jarak antara pedal kopling dan lantai pada waktu pedal kopling diinjak kurang lebih 20% dari jarak antara pedal kopling dan lantai pada waktu tidak diinjak. Jarak tersebut umumnya tidak menyebabkan kopling menggesek. Untuk memeriksa jarak tersebut, lakukan cara sebagai berikut:
  1. Tarik rem tangan dan ganjal roda - roda mobil.
  2. Hidupkan motor pada putaran stasioner.
  3. Pelan - pelan pindahkan posisi transmisi  dari posisi netral. Jangan memindahkan posisi transmisi terlalu banyak.
  4. Perhatikan bunyi roda gigi gigi transmisi, getaran pada tangkai pemindah, dan pedal kopling.
  5. Sementara tekanan (pijakan) terhadap pedal kopling ditambah, perhatikan bahwa pada suatu kedudukan pedal yang tertentu maka bunyi dan getaran tersebut hilang, dan transmisi dapat dipindahkan dengan mudah.
  6. Ukurlah jarak antara lantai dan pedal kopling pada saat bunyi mulai hilang. Apabila jarak tersebut lebih pendek (kurang lebih 20% jarak pedal ke lantai pada saat tidak diinjak) maka kopling akan menggesek.

Pemeriksaan terhadap kerusakan kecil pada kopling:

Kerusakan kecil pada kopling akan menyebabkan bunyi yang tidak normal. Yang harus dilakukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut yang pertama kali adalah mencari letak kerusakannya. Bunyi tidak normal yang timbul pada waktu pedal kopling ditekan (dipijak) disebabkan oleh kerusakan pada bagian yang berputar pada waktu pedal kopling dipijak, antara lain:
  1. Kurangnya pelumasan pada sambungan - sambungan dari sistem batang penggerak kopling antara pedal kopling dan kopling.
  2. Bantalan pada roda gila atau flywheel dari poros penggerak utama sudah aus.
  3. Bantalan mekanisme pelepas kopling sudah aus atau kurang pelumasan.
Sedang bunyi bunyi yang terdengar pada waktu pedal kopling dilepaskan disebabkan karena kerusakan - kerusakan pada bagian yang berputar pada waktu pedal kopling dilepaskan antara lain: 
  1. Keausan poros penggerak utama
  2. Bagian pusat dari plat kopling longgar
  3. Pegas torsi (puntir ) plat kopling patah atau rusak.
  4. Plat kopling retak
  5. Keausan pada plat kopling

Pemeriksaan pedal kopling:

  1. Periksalah karet pedal dari kemungkinan cacat atau aus.
  2. Periksalah poros pedal dari kemungkinan rusak atau aus
  3. Periksalah pedal kopling dari kemungkinan melekuk atau bengkok.

Penyetelan langkah bebas kopling

a.Kopling hidrolik

Penyetelan langkah bebas pedal kopling ada bermacam - macam tergantung dari mekanismenya. Salah satunya adalah sebagai berikut:
  1. Setel tinggi pedal dengan jalan memutar baut penyetop pedal.
  2. Setel kebebasan pedal dengan mengendorkan mur kontra, mur penyetel dan memutar batang penekan. 

b. Kopling mekanis

Pada sistem penggerak mekanis biasanya memakai kawat yang elastis tetapi cukup kuat. Bagian penyetelannya pada ujung kabel di atas atau di bawah. Agar tidak terjadi kekeliruan sebelum dilakukan penyetelan maka pelajari dulu cara kerja batang - batang penghubungnya. 

Pembongkar unit kopling:

  1. Lepas poros gardan dan transmisi.
  2. Tahan bak transmisi dan kemudian tarik ke belakang dengan lurus.
  3. Tandai kopling dan roda gila dengan penggores agar pada waktu dipasang kembali keseimbangannya tetap baik.
  4. Kendorkan baut pengikat kopling sedikit demi sedikit hingga  merata. 
  5. Lepaskan batang penghubung kopling dari garpu kopling, dan lepaskan garpu kopling. 
  6. Kendorkan dengan merata baut pengikat tutup kopling sampai lepas.
  7. Setelah semua baut pengikat lepas maka tahanlah tutup kopling, turunkan dan lepaskan unit tutup kopling.
  8. Pada waktu membongkar unit penutup agar disisakan beberapa baut sebagai penahan dan baut - baut tersebut akan dilepas kemudian.
  9. Periksa keausan ujung garpu penekan yang berhubungan dengan bantalan penekan.
  10. Periksa bidang permukaan plat tekan terhadap keausan.
  11. Periksa keretakan pegas spiral atau pegas membran.
  12. Periksa keausan ujung pegas membran yang berhubungan dengan bantalan tekan.

Hal - hal yang perlu diperhatikan:

  1. Jangan sampai permukaan gesek plat penekan dan roda gila terkena minyak.
  2. Jangan mencuci bantalan dengan cairan, tetapi bersihkan bantalan dengan kain lap. Bantalan tekan umumnya telah diberi gemuk dan disegel. Jika bantalan tersebut dicuci maka ada kemungkinan gemuk di dalam akan mencair.
  3. Bersihkan bidang gesek kopling dengan ampelas halus. Gesekan bekas ampelas harus melintang pada bidang permukaan. 
  4. Pada pemasangan kembali, permukaan plat kopling yang rata harus menghadap ke roda penerus. Pemasangan yang terbalik akan mengakibatkan kopling tidak dapat bebas sepenuhnya pada waktu pedal kopling diinjak.

Mekanisme penggerak kopling mekanik

Mekanisme penggerak kopling mekanik


Mekanisme kopling hidrolik

Mekanisme kopling hidrolik

Bagian - bagian kopling kering plat tunggal dengan pegas diafragma

Bagian - bagian kopling kering plat tunggal dengan pegas diafragma

Bagian - bagian kopling dengan pegas koil

Bagian - bagian kopling dengan pegas koil

Susunan utama kopling gesek

Susunan utama kopling gesek

Kopling basah

Kopling basah

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Kopling"

close