Pengenalan Busi
Busi dipasang pada kepala silinder sepeda motor. Bagian elektrodanya berhubungan langsung dengan ruang bakar. Pada saat terjadi kompresi pada ruang bakar maka pada elektroda tersebut terjadi loncatan bunga api. Celah antara elektroda positif dengan elektroda negatif sangat mempengaruhi loncatan bunga api. Cela yang terlalu besar berakibat loncatan bunga api kurang besar. Demikian pula dengan celah elektroda yang terlalu kecil. Celah elektroda busi yang normal antara 0,60 - 0,70 mm. Untuk menyetel celah elektroda busi dilakukan dengan membengkokkan elektroda negatifnya dan mengukurnya dengan fuller.
Elektroda busi harus bersih, tidak ada arang maupun jelaga yang menempel. Arang dan jelaga yang menempel akan menghambat arus listrik sehingga loncatan bunga api menjadi kecil. Untuk itulah elektroda busi secara berkala harus dibersihkan dengan diampelas atau dimasukkan ke dalam mesin pembersih busi ( spark plug cleaner).
Ditinjau dari nilai panasnya, ada dua macam busi, yaitu busi dingin dan busi panas. Busi dingin adalah busi yang menyerap dan membuang panas dengan cepat. Dengan kata lain busi dingin adalah busi yang tahan panas. Elektroda positif busi dingin tidak terlalu menonjol keluar. Busi dingin lebih cocok untuk sepeda motor yang selalu digunakan untuk perjalanan luar kota ( jarak jauh). Sedangkan yang dimaksud dengan busi panas adalah busi yang lambat dalam membuang panas. Dengan kata lain busi panas adalah busi yang cepat panas atau tidak tahan terhadap panas. Elektroda positif busi panas lebih menonjol keluar daripada busi dingin.Busi panas lebih cocok digunakan untuk sepeda motor yang digunakan di dalam kota atau tidak untuk jarak jauh.
Busi harus tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak pada ruang bakar. Pada saat terjadi pembakaran busi menjadi sangat panas karena suhu ruang bakar naik. Tetapi pada saat langkah hisap atau pembilasan dengan tiba - tiba busi didinginkan oleh gas baru yang masuk. Meskipun busi tahan terhadap temperatur yang berubah - ubah tapi lama kelamaan busi akan mati. Busi harus diganti sebelum mati agar tidak menyulitkan perjalanan.
Elektroda busi harus bersih, tidak ada arang maupun jelaga yang menempel. Arang dan jelaga yang menempel akan menghambat arus listrik sehingga loncatan bunga api menjadi kecil. Untuk itulah elektroda busi secara berkala harus dibersihkan dengan diampelas atau dimasukkan ke dalam mesin pembersih busi ( spark plug cleaner).
Ditinjau dari nilai panasnya, ada dua macam busi, yaitu busi dingin dan busi panas. Busi dingin adalah busi yang menyerap dan membuang panas dengan cepat. Dengan kata lain busi dingin adalah busi yang tahan panas. Elektroda positif busi dingin tidak terlalu menonjol keluar. Busi dingin lebih cocok untuk sepeda motor yang selalu digunakan untuk perjalanan luar kota ( jarak jauh). Sedangkan yang dimaksud dengan busi panas adalah busi yang lambat dalam membuang panas. Dengan kata lain busi panas adalah busi yang cepat panas atau tidak tahan terhadap panas. Elektroda positif busi panas lebih menonjol keluar daripada busi dingin.Busi panas lebih cocok digunakan untuk sepeda motor yang digunakan di dalam kota atau tidak untuk jarak jauh.
Busi harus tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak pada ruang bakar. Pada saat terjadi pembakaran busi menjadi sangat panas karena suhu ruang bakar naik. Tetapi pada saat langkah hisap atau pembilasan dengan tiba - tiba busi didinginkan oleh gas baru yang masuk. Meskipun busi tahan terhadap temperatur yang berubah - ubah tapi lama kelamaan busi akan mati. Busi harus diganti sebelum mati agar tidak menyulitkan perjalanan.
Posting Komentar untuk "Pengenalan Busi"